Jumat 16 Apr 2021 07:45 WIB

BCA akan Luncurkan E-commerce Khusus Produk UMKM Lokal

E-commerce yang digagas BCA juga menyediakan opsi pembayaran dan pengiriman.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja saat di wawancarai Republika, Selasa (5/11).
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja saat di wawancarai Republika, Selasa (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk akan meluncurkan platform belanja online (e-commerce) untuk memasarkan 18.000 produk UMKM. Platform yang bernama BCA UMKM Fest ini berbeda dengan e-commerce biasa, platform ini khusus menjual produk UMKM lokal.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan platform ini diperuntukkan bagi UMKM yang belum piawai terjun ke platform e-commerce pada umumnya. "Selama Covid-19 mobilitas berkurang, masyarakat tidak bisa ke toko, tapi mau beli KPR, mau beli mobil, dan lain-lain. Berkaca dari itu, kami coba upayakan punya platform virtual UMKM lokal," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/4).

Baca Juga

Menurutnya ada sekitar 1.500 UMKM yang akan bergabung dalam platform tersebut, setelah berhasil melewati sesi kurasi. Melalui e-commerce, dia ingin para UMKM bisa meningkatkan penjualan khususnya ketika masyarakat berbondong-bondong memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran.

“Sama seperti e-commerce pada umumnya, e-commerce yang digagas BCA juga menyediakan opsi pembayaran dan pengiriman. Pembayaran sebagian besar menggunakan kartu dan online payment BCA, delivery barang dilakukan seperti e-commerce melakukan itu, ada dua logistik company yang support,” ungkapnya.

 

Jahja menyebut para UMKM akan diberikan pembimbingan tata cara penjualan online. Pihak bank juga bersedia memberikan akses pembiayaan bagi UMKM yang memang niat bertumbuh.

Tak hanya itu, BCA telah meminta bantuan kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri untuk memberikan akses bagi para UMKM yang siap melakukan ekspor, salah satunya berkenalan dengan konsulat dagang luar negeri.

"Kita bantu mereka yang interest ekspor. Kami hubungi Ditjen perdagangan (Kemendag). Kami punya bank aliansi di negara lain yang membantu, sehingga kalau ada nasabah butuh market di luar, atau nasabah bank sana perlu operasi di Indonesia, kami akan bantu," ucapnya.

Dari 1.500 UMKM yang mengikuti program, tercatat ada 80 UMKM yang siap ekspor. Lalu, ada pula 28 calon pembeli dari luar negeri yang telah menyatakan minatnya pada produk-produk lokal tersebut.

"Pembeli overseas yang sudah berkomitmen membeli seperti dari India, Perancis dan lain-lain. Produknya bermacam-macam mulai dari food and beverage, kayu furniture, fashion," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement