Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa kandungan boraks saat uji kelayakan makanan di Pasar Takjil, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/4/2021). Uji sampel makanan tersebut guna mengantisipasi peredaran takjil tidak layak konsumsi seperti mengandung boraks, formalin, pewarna tekstil, dan zat berbahaya lainnya. (FOTO : Antara/Prasetia Fauzani)
Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengamati tabung reaksi saat uji kelayakan makanan di Pasar Takjil, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/4/2021). Uji sampel makanan tersebut guna mengantisipasi peredaran takjil tidak layak konsumsi seperti mengandung boraks, formalin, pewarna tekstil, dan zat berbahaya lainnya. (FOTO : Antara/Prasetia Fauzani)
Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa kandungan boraks saat uji kelayakan makanan di Pasar Takjil, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/4/2021). Uji sampel makanan tersebut guna mengantisipasi peredaran takjil tidak layak konsumsi seperti mengandung boraks, formalin, pewarna tekstil, dan zat berbahaya lainnya. (FOTO : Antara/Prasetia Fauzani)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Petugas Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa kandungan boraks saat uji kelayakan makanan di Pasar Takjil, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/4/2021).
Uji sampel makanan tersebut guna mengantisipasi peredaran takjil tidak layak konsumsi seperti mengandung boraks, formalin, pewarna tekstil, dan zat berbahaya lainnya.
sumber : Antara