Kamis 15 Apr 2021 22:36 WIB

KTMU Bagi Materi Keilmuan Berkeluarga Bagi Pencari Jodoh

KTMU menilai metode taaruf tetap membutuhkan keilmuan pranikah dan keluarga

KTMU siap memberikan pendampingan dan pembinaan bagi mereka yang telah siap untuk menikah dengan metode taaruf
Foto: KTMU
KTMU siap memberikan pendampingan dan pembinaan bagi mereka yang telah siap untuk menikah dengan metode taaruf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan ramadhan merupakan bulan yang paling dinanti oleh umat islam di seluruh dunia. Di bulan ramadhan ini, umat islam diwajibkan untuk berpuasa. Karena itu tidak heran jika banyak orang yang mempersiapkan diri pada bulan Ramadhan agar bisa melaksanakan ibadahnya dengan maksimal. 

Bagi kaum jomblo, bulan ramadhan juga bisa dimanfaatkan untuk mencari jodoh. Tentunya melalui doa dan usaha, apalagi dibulan suci Ramadhan ini segala doa  akan lebih mudah dikabulkan Allah.

Banyak cara untuk mendapatkan jodoh atau pasangan hidup. Islam sendiri menganjurkan kepada umatnya untuk taaruf  dalam mendapatkan pasangan hidupnya. Taaruf berasal dari kata ta'arafa - yata'arafu. Artinya saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan. Taaruf sendiri umumnya dilakukan sebelum khitbah (meminang/lamaran menawarkan diri untuk menikah).

Komunitas Taaruf Membangun Ummat (KTMU) hadir untuk membantu mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Khususnya bagi para pria yang ingin maupun akan memasuki jenjang pernikahan melalui metode taaruf dengan memberikan materi keilmuan tentang keluarga. 

Humas Komunitas Taaruf Membangun Ummat, Rizka Wahyu Wulandari mengatakan KTMU siap membimbing mereka yang ingin mendapatkan pasangan hidup. Rizka menyatakan proses mewujudkan keluarga sakinah pada dasarnya adalah adanya sikap saling memahami tugas masing-masing dalam keluarga berlandaskan rasa keterbukaan.

Karena secara kodratnya tidak ada keluarga yang mulus berjalan tanpa konflik ibarat periuk dengan tutupnya, dan yang terpenting adalah bagaimana bisa menyelesaikan masalah yang terjadi dengan bijak.

“Hubungan yang sehat berangkat dari komunikasi yang baik, bagaimana menghadapi konflik ini juga bergantung pada kekuatan komunikasi, kedua pasangan perlu saling memahami cara menerima dan memperoleh informasi, kemampuan mendengarkan penting dimiliki pasangan menikah jika ingin memiliki hubungan yang lebih kuat,” ujar Rizka berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (15/4).  

Mengingat pentingnya fungsi dari sebuah keluarga, KTMU siap memberikan pendampingan dan pembinaan bagi mereka yang telah siap untuk menikah dengan metode taaruf. Rizka menjelaskan beberapa prosedur tahapan yakni, mengisi formulir melalui website ktmu.org. selanjutnya peserta yang sudah memenuhi persyaratan akan mendapakan undangan untuk interview.

Dalam proses selanjutnya, semua kegiatan mulai dari penyampaian materi keilmuan pranikah yang dilakukan hingga tiga hingga empat kali pertemuan, lalu kegiatan silahturahmi dengan pembina dan pengurus serta tukar biografi masing-masing calon pasangan. Semuanya dilakukan di sekretariat KTMU. 

“kita tetap melakukan kontrol kepada semua peserta selama proses taaruf berlangsung. Bahkan hingga pasca Menikah tetap dilakukan pengontrolan dan pembinaan melalui jaringan silahturahmi. Dengan begitu, akan tercipta keluarga yang harmonis bahagia, sakinah, mawaddah dan warohmah,” tutup Rizka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement