Kamis 15 Apr 2021 17:25 WIB

Persib dan Viking Sambut Peluang Penonton di Liga

lampu hijau dari petinggi negara dan federasi membuat keoptimisan liga sangat besar.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Muhammad Akbar
Persib Bandung Kalahkan Arema FC. Bobotoh bersorak mendukung tim Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/11).
Foto: Abdan Syakura_Republika
Persib Bandung Kalahkan Arema FC. Bobotoh bersorak mendukung tim Persib Bandung dalam laga lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Peluang kembalinya kompetisi liga di Indonesia semakin terbuka setelah adanya dukungan petinggi negara. Bahkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menginginkan adanya penonton selama kompetisi berlangsung.

Hal itu disambut baik oleh Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono. Menurutnya, dengan lampu hijau dari petinggi negara dan federasi membuat keoptimisan liga sangat besar.

"Kami sangat optimis Liga 1 bisa kembali berjalan," kata  Teddy, Kamis (15/4).

Teddy pun menyambut baik keinginan presiden soal adanya penonton di kompetisi. Meski demikian, Teddy ingin memastikan liga kembali berjalan sebelum akhirnya ada kepastian soal penonton.

"Yang penting liga jalan dulu, apabila ada penonton, Alhamdulillah, tapi prokes tetap harus ketat," kata Teddy.

Di sisi lain, hal serupa diungkapkan oleh Ketua Viking Persib Club, Heru Djoko. Heru mengapresiasi keinginan tersebut karena hal serupa sudah mulai diterapkan di negara lain.

"Kami berterima kasih adanya upaya itu, artinya ini berproses ke sana. Bagus banget kalau kita bisa kembali ke stadion tapi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," kata Heru.

Sama seperti Teddy, Heru pun menginginkan adanya kepastian dulu dengan kompetisi Liga 1 2021. Heru tahu bahwa pihak berwenang akan tetap menerapkan protokol kesehatan bagi penonton.

"Asal aturannya jelas dan panitia ketat menempatkan penonton, masuk akal juga, jadi yang pasti saya yakin izin itu dikeluarkan sudah dengan aturan ketat karena ada pertimbangan," kata Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement