Kamis 15 Apr 2021 16:16 WIB

AS Sebut Rencana Pengayaan Uranium Iran Provokatif

Blinken menyebut AS dan Iran telah menyatakan tujuan untuk kembali mematuhi JCPOA.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengkritik rencana Iran memperkaya uraniumnya hingga 60 persen.
Foto: EPA
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengkritik rencana Iran memperkaya uraniumnya hingga 60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengkritik rencana Iran memperkaya uraniumnya hingga 60 persen. Menurutnya, langkah itu adalah sebuah tindakan provokatif.

Blinken mengatakan negara-negara P5+1, yakni AS, China, Rusia, Inggris, Prancis, dan Jerman, harus bersatu menolak rencana pengayaan uranium Iran. "Langkah ini mempertanyakan keseriusan Iran sehubungan dengan pembicaraan nuklir, seperti menggarisbawahi keharusan untuk kembali ke kepatuhan bersama Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA)," kata Blinken selama konferensi pers di markas NATO pada Rabu (14/4), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Blinken menyebut AS dan Iran telah menyatakan tujuan untuk kembali mematuhi JCPOA. "Kami telah terlibat secara konstruktif dalam proses diplomatik untuk mencapai tujuan itu, dan pada akhir pekan lalu kami mengeksplorasi pendekatan konkret yang dapat kami ambil, langkah-langkah yang akan diambil oleh AS dan Iran untuk kembali pada kepatuhan," ujarnya.

Menurut Blinken, negaranya menunjukkan dengan sangat jelas kepada pihak lain soal keseriusan tujuannya. "Masih harus dilihat apakah Iran memiliki keseriusan tujuan yang sama," ucapnya.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement