Kamis 15 Apr 2021 16:06 WIB

Kecamatan Diminta Selektif dalam Perizinan Pasar Ramadhan

Melalui kebijakan ini kerumunan masyarakat di pasar Ramadhan dapat diminimalisasi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah pembeli memilih makanan untuk berbuka puasa (takjil).
Foto: Antara/Fauzan
Sejumlah pembeli memilih makanan untuk berbuka puasa (takjil).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, meminta pemerintah di tingkat kecamatan untuk lebih selektif dalam mengeluarkan perizinan pasar Ramadhan. Sehingga, diharapkan tidak banyak titik pasar Ramadhan di Kota Yogyakarta.

"Ini yang teman- teman kemantren (kecamatan) sifatnya dinamis, mana yang harus dikuatkan untuk mencegah kerumunan," kata Heroe, di Yogyakarta, Rabu (14/4).

Selain itu, jumlah pedagang di tiap pasar Ramadhan juga harus dibatasi. Begitu pun dengan jarak antar lapak pedagang minimal lima meter.

Selama adanya pasar Ramadhan, pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menjadi hal utama. Heroe menyebut, layanan pesan antar juga dimungkinkan agar tidak terjadi kerumunan.

Bahkan, kata Heroe, juga dimungkinkan untuk dilakukannya penambahan rute jalan di pasar Ramadhan dengan manajemen rekayasa lalu lintas melalui kebijakan satu arah. Diharapkan, melalui kebijakan ini kerumunan masyarakat selama di pasar Ramadhan dapat diminimalisasi.

"Selama semua disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan baik, semua aktivitas dimungkinkan jalan. Yang penting tidak menimbulkan kerumunan," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan Kemasan, Kecamatan Kotagede. Rekayasa lalu lintas dilakukan dengan kebijakan satu arah bagi kendaraan roda empat.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Windarto mengatakan, kebijakan ini diterapkan selama Ramadhan 1442 Hijriyah. Berlaku hanya pada sore hari mulai pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB.

"Penerapan arus satu arah untuk mobil di Jalan Kemasan dimaksudkan untuk kelancaran lalu lintas. Terutama selama bulan Ramadhan," kata Windarto, belum lama ini.

Windarto menyebut, lalu lintas di Jalan Kemasan rawan kepadatan. Sebab, banyak pedagang kuliner dan deretan toko di Jalan Kemasan selama Ramadhan.

Sementara, kondisi jalannya sendiri tidak lebar yang hanya sekitar enam meter. Tentunya, hal ini akan menyebabkan penumpukan kendaraan di daerah tersebut jika tidak diterapkan rekayasa lalu lintas.

"Penerapan satu arah untuk mobil di Jalan Kemasan berlaku dari arah utara ke selatan. Selama bulan Ramadhan banyak pedagang di tepi jalan di sana, makanya lalu lintas satu arah kami terapkan sore hari menjelang buka puasa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement