Kamis 15 Apr 2021 13:02 WIB

Saham Waralaba KFC tak Bergerak Pascademo Serikat Pekerja

Harga saham FAST pada hari ini stagnan di level Rp 1.020 per saham.

Ayam renyah KFC.
Foto: Wikipedia
Ayam renyah KFC.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga saham emiten pengelola gerai restoran cepat saji dan pemegang hak tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC) PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) tak bergerak pada hari ini, Kamis (15/4), usai terkontraksi pada Rabu (14/3) kemarin. Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para pekerja yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) SB FFI berdampak pada saham FAST.

Saham FAST pada Kamis (15/4) ini stagnan di level Rp 1.020 per saham. Dalam sepekan terakhir, saham FAST terkoreksi 3,32 persen, sedangkan sejak awal tahun turun 6,42 persen.

Baca Juga

Berdasarkan laporan keuangan terakhir yang disampaikan perseroan, yaitu per September 2020, pendapatan FAST merosot 28,47 persen menjadi Rp 3,59 triliun dibandingkan September 2019 Rp 5,01 triliun. Hingga akhir September 2020, FAST merugi Rp 298,34 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang meraup laba Rp 175,7 miliar.

Jumlah gerai KFC di seluruh Indonesia per akhir September 2020 mencapai 738 gerai, termasuk 6 gerai yang ditutup sementara, dibandingkan 748 gerai per akhir Desember 2019. Untuk total jumlah karyawan FAST, per September 2020 mencapai 16.075 karyawan, berkurang dibandingkan per September 2019 16.690 karyawan.

Manajemen FAST dalam paparan kinerja kuartal III 2020 menyatakan sejumlah faktor negatif bagi kinerja perseroan, salah satunya yaitu pertumbuhan gerai dari bisnis kompetitor utama dan kuliner lokal yang membuat kompetisi semakin ketat.

Baca juga : Epidemiolog: Vaksin Nusantara Hanya untuk Orang Berduit

Selanjutnya adalah kenaikan upah minimum secara nasional yang tidak bisa ditutupi dengan penyesuaian harga menu yang minimal. Selain itu, ada kenaikan harga dari beberapa bahan baku dan biaya material handling sebagai dampak dari kenaikan upah minimum dan kenaikan harga BBM.

Pelemahan nilai tukar dolar juga berpengaruh sedikit pada kenaikan harga bahan baku dan kenaikan harga pokok. PT Fast Food Indonesia Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Mei 1993. Saat itu, perseroan melepas sebanyak 4,46 juta saham dengan harga IPO Rp 5.700 per saham.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement