Kamis 15 Apr 2021 07:59 WIB

Biden: Saatnya Mengakhiri Perang di Afghanistan

Biden menegaskan Alqaidah telah terdegradasi di Afghanistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara AL Amerika Serikat di Afghanistan
Foto: US Departement of Defence
Tentara AL Amerika Serikat di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Joe Biden akan mulai menarik seluruh pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan pada 1 Mei, sebagai langkah untuk mengakhiri perang terpanjang di negara tersebut. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Biden mengakui bahwa tujuan pasukan AS di Afghanistan menjadi semakin tidak jelas selama dekade terakhir.

Biden menetapkan batas waktu untuk menarik 2.500 personel pasukan AS yang tersisa di Afghanistan pada 11 September, tepat 20 tahun setelah serangan Alqaidah di AS. Namun menarik diri tanpa kemenangan yang jelas dapat membuka kritik bahwa penarikan tersebut merupakan pengakuan de facto atas kegagalan strategi militer Amerika.

Baca Juga

“Itu tidak pernah dimaksudkan sebagai pekerjaan multi-generasi. Kami diserang. Kami berperang dengan tujuan yang jelas. Kami mencapai tujuan itu. Dan inilah waktunya untuk mengakhiri perang selamanya," ujar Biden.

Biden mencatat bahwa pemimpin Alqaidah Usamah bin Laden telah dibunuh oleh pasukan AS pada 2011. Biden mengatakan, Alqaidah saat ini telah terdegradasi di Afghanistan.

Perang di Afghanistan telah merenggut nyawa 2.448 anggota tentara Amerika dan menghabiskan sekitar 2 triliun dolar AS. Jumlah pasukan AS di Afghanistan mencapai puncaknya pada 2011, dengan lebih dari 100 ribu personel.

Pemerintahan mantan Presiden Donald Trump menetapkan tenggat waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada 1 Mei. Pemerintahan Biden akan mulai menarik pasukan secara bertahap pada 1 Mei dan berakhir pada 11 September.

“Saya sekarang adalah presiden Amerika keempat yang memimpin kehadiran pasukan Amerika di Afghanistan. Dua Republikan. Dua Demokrat. Saya tidak akan meneruskan tanggung jawab ini kepada yang kelima," ujar Biden.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement