Kamis 15 Apr 2021 07:39 WIB

Ditanya Isu Reshuffle, Ini Respon Suharso

Urusan kocok ulang menteri menjadi hak prerogatif presiden.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Suharso Monoarfa enggan menanggapi isu reshuffle.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Suharso Monoarfa enggan menanggapi isu reshuffle.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Suharso Monoarfa enggan menanggapi isu tersebut.

"Nggak, jangan saya (yang komentar)," kata Suharso ditemui di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu (14/4).

Dirinya mengaku, sampai saat ini belum dihubungi Presiden Jokowi terkait hal itu. Dia meminta, wartawan untuk tidak menanyakan isu reshuffle tersebut kepadanya.

"Belum, belum (dihubungi oleh Presiden), jangan ditanya. Pokoknya jangan ditanya," ucapnya. 

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani meminta, agar isu reshuffle tidak diributkan. Dia mengatakan, urusan kocok ulang menteri menjadi hak prerogatif presiden. Bahkan menurutnya Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga belum diberitahu oleh Jokowi.

"Hemat saya ini sesuatu yang saya kira di luar presiden sendiri, itu enggak ada yang tahu ya. Saya kira pak wapres pun mungkin belum diberitahu orang-orangnya saya yakinkan seperti itu," ucapnya.

Sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet pada pekan ini. Kendati demikian, ia tak menyebut secara pasti kapan reshuffle kabinet itu akan dilakukan.

Wacana reshuffle kabinet ini semakin menguat setelah adanya rencana peleburan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) serta dibentuknya Kementerian Investasi. "Ketika ditanya kapan dan insya Allah pekan-pekan ini. Saya yakini pekan ini," ujar dia, Selasa (13/4). 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement