Kamis 15 Apr 2021 07:33 WIB

Jokowi Targetkan 70 Juta Penduduk  Divaksinasi pada Juli

Sosialisasi penegakan prokes harus terus dilakukan untuk mencegah penyebaran covid.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 70 juta penduduk telah divaksinasi pada Juli nanti.
Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 70 juta penduduk telah divaksinasi pada Juli nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 70 juta penduduk telah divaksinasi pada Juli nanti. Sehingga, penambahan angka kasus Covid-19 dapat semakin menurun setelah target tersebut tercapai.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta rapat koordinasi kepala daerah tahun 2021. "Kita ingin nanti di bulan Juli, target kita paling tidak 70 juta penduduk kita harus sudah divaksinasi. Nanti kurvanya akan keliatan turunnya di bulan Juli kalau vaksinasinya bisa mencapai 70 juta orang," ujar dia.

Untuk mengendalikan kasus Covid-19, Presiden pun mengarahkan, agar kebijakan PPKM mikro dapat dilakukan di berbagai daerah sehingga dapat menemukan berbagai kasus baru dan melakukan langkah penanganan serta pencegahan penyebaran. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan, agar sosialisasi penegakan prokes terus dilakukan.

Begitu pula dengan stok obat-obatan untuk pasien Covid-19. Ia meminta, agar obat-obatan tersebut terus dicek pasokannya. 

Sementara terkait program vaksinasi, Jokowi mengingatkan, agar target sasaran penerima harus jelas. Yakni tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia, dan juga di lokasi-lokasi dengan interaksi masyarakat yang tinggi.

Jokowi juga menegaskan, saat ini pemerintah masih fokus untuk mempercepat pemulihan kesehatan dan ekonomi. Karena itu, ia meminta, kepala daerah agar berhati-hati mengelola dua sektor tersebut dengan mengendalikan gas dan rem.

Baca juga : Maghrib Tiba, Pemain Klub Turki Berbuka di Tengah Laga

Ia meminta, kepala daerah agar tak tergesa-gesa membuka berbagai sektor kegiatan masyarakat meskipun angka kasus Covid-19 mulai menurun saat ini. Pembukaan sektor kegiatan di tengah pandemi ini, lanjutnya, harus dilakukan satu per satu sehingga perekonomian dan penyebaran kasus dapat dikendalikan dengan baik

"Jangan sampai terlalu mendahulukan ekonomi kemudian tidak memperhatikan penyebaran Covid yang terjadi kenaikan kasus Covid meningkat, ekonominya justru menjadi pertumbuhannya tertekan turun," ujarnya.

Ia mengatakan, pencegahan penyebaran Covid-19 harus menjadi prioritas utama. Selain itu, penanganan pasien Covid-19 juga harus dilakukan secara konsisten.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement