Rabu 14 Apr 2021 21:49 WIB

Ini Aksi Indonesia di 'Kota Panda' Chengdu

Indonesia memamerkan kopi bubuk, biji kopi, mi instan, biskuit, wafer, dan kerupuk.

Gerai Indonesia China Foods and Drinks Fair (CFDF) dipenuhi pengunjung.
Foto: KBRI Beijing
Gerai Indonesia China Foods and Drinks Fair (CFDF) dipenuhi pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Indonesia kembali beraksi di 104th China Foods and Drinks Fair (CFDF) di Chengdu, Sichuan, China, pada 7-9 April lalu. Aksi di Kota Panda itu dilakukan setelah absen satu tahun karena pandemi Covid-19. Penetrasi pasar baru sekaligus penguatan brand image menjadi dua target yang sukses tercapai dalam partisipasi Indonesia di ajang CFDF ini. 

“Merujuk pada data Kepabeanan China, total bilateral trade Indonesia dengan Tiongkok periode Januari sampai Februari 2021 mencapai 15,8 miliar dolar AS, meningkat sebesar 41,6 persen dibandingkan total perdagangan kita tahun lalu dalam periode yang sama," ujar Duta Besar RI untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (14/4).

"Nilai ekspor kita ke China pada periode ini mencapai 7,6 miliar dolar AS. Ada peningkatan sebesar 30,4 persen dari tahun lalu dalam periode yang sama. Melalui pameran ini tentunya kami berharap semakin banyak ragam produk makanan dan minuman Indonesia, yang berkualitas, merambah pasar China, untuk mendorong peningkatan nilai ekspor produk Indonesia ke China,” ujarnya menambahkan.

Partisipasi Indonesia pada ajang pameran 104th CFDF membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Nilai transaksi yang dibukukan tercatat sebesar Rp 405,9 juta rupiah pada penjualan langsung atau Business to Customers. Sedangkan potensi turnover dalam satu tahun sebesar lebih dari 27,3 miliar rupiah untuk kategori Business to Business.

CFDF digelar di lahan seluas 210.000 meter persegi dengan 4.000 gerai. Paviliun Indonesia berdiri di atas area seluas 162 meter persegi, berlokasi tepat di jalur utama Hall 3, International Exhibition Center of Western China International Expo City. Gerai ini menarik banyak  pendatang pameran termasuk awak media China.

Kedutaan Besar RI (KBRI) Beijing, ITPC Shanghai, dan Kantor Perwakilan BI di Beijing bersama tujuh perusahaan makanan dan minuman Indonesia memamerkan berbagai produk Indonesia. Produk itu antara lain kopi bubuk, biji kopi, mi instan, biskuit, wafer berbagai rasa, dan kerupuk udang. 

Paviliun Indonesia juga memamerkan platform belanja digital idnstore.cn yang menjadi salah satu gerbang ekspor produk UMKM Indonesia ke China, yang saat ini sudah menampung lebih dari 2.600 UKM dengan lebih dari 21.000 produk yang beragam.

Pameran tersebut menjadi acara rutin terbesar di wilayah Barat dan Barat Daya China. Dengan captive market 300 juta jiwa, calon pembeli berdatangan dari Propinsi Sichuan, Yunnan, Chongqing, Shaanxi, hingga Xinjiang di sisi paling barat Tiongkok. Pameran ini turut diramaikan oleh partisipasi perusahaan-perusahaan dari negara-negara Korea Selatan, Thailand, Polandia, Denmark, Singapura, Australia, Rusia, New Zealand, dan Taiwan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement