Rabu 14 Apr 2021 14:20 WIB

Kolombia akan Lockdown Wilayah Ibu Kota

Lockdown dinilai membantu penularan Covid-19 di Kolombia

Red: Nur Aini
Dua orang pria melalui paviliun yang dirubah menjadi rumah sakit sementara karena krisis virus Corona di Bogota, Kolombia, Senin (20/4). Corferias yang merupakan pusat konvensi utama Kolombia dirubah sebagai Pusat Rumah Sakit Transit untuk menerima pasien selain dari mereka yang terinfeksi penyakit COVID -19, sebagai dukungan untuk sistem medis selama pandemi virus Corona.
Foto: EPA-EFE / Carlos Ortega
Dua orang pria melalui paviliun yang dirubah menjadi rumah sakit sementara karena krisis virus Corona di Bogota, Kolombia, Senin (20/4). Corferias yang merupakan pusat konvensi utama Kolombia dirubah sebagai Pusat Rumah Sakit Transit untuk menerima pasien selain dari mereka yang terinfeksi penyakit COVID -19, sebagai dukungan untuk sistem medis selama pandemi virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Ibu kota Kolombia, Bogota, akan mengulangi karantina wilayah (lockdown) tiga hari akhir pekan ini dalam upaya untuk memperlambat infeksi virus corona. Hal itu dikonfirmasi Wali kota Claudia Lopez pada Selasa (13/4).

Karantina serupa akhir pekan lalu telah membantu memperlambat penularan penyakit, kata Lopez dalam konferensi pers. Warga harus tinggal di rumah pada Jumat hingga Minggu, tambahnya, dan batasan kapan orang dapat berbelanja berdasarkan nomor ID mereka akan terus berlanjut.

Baca Juga

Unit perawatan intensif di Bogota memiliki tingkat hunian 76 persen, lebih rendah dari kota lain seperti Medellin, yang juga memberlakukan tindakan karantina. Para pejabat akan mengevaluasi lagi minggu depan apakah akan memperpanjang langkah-langkah penguncian, kata Lopes.

Kolombia telah mencatat lebih dari 2,5 juta kasus virus corona, serta 66.000 kematian. Kolombia juga telah memberikan lebih dari 3,1 juta dosis vaksin, termasuk lebih dari 600.000 di Bogota.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement