Rabu 14 Apr 2021 13:01 WIB

Kinerja Manufaktur dan Dunia Usaha Membaik karena Ramadhan

Pada kuartal II 2021, kinerja Industri Pengolahan diprakirakan dalam fase ekspansi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Pedagang melayani pembeli kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (14/4). Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja sektor Industri Pengolahan diperkirakan meningkat pada kuartal I 2021 dan berada dalam fase ekspansi.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pedagang melayani pembeli kolang-kaling di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (14/4). Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja sektor Industri Pengolahan diperkirakan meningkat pada kuartal I 2021 dan berada dalam fase ekspansi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan kinerja sektor Industri Pengolahan diperkirakan meningkat pada kuartal I 2021 dan berada dalam fase ekspansi. Hal itu tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 50,01 persen, meningkat dari 47,29 persen pada kuartal IV 2020.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyatakan hal tersebut sejalan dengan peningkatan kegiatan sektor Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU). Peningkatan terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI.

Baca Juga

"Terutama volume total pesanan, volume persediaan barang jadi, dan volume produksi yang berada dalam fase ekspansi," katanya dalam keterangan pers, Rabu (14/4).

Secara subsektor, mayoritas responden mencatat perbaikan kinerja pada kuartal I 2021. Terutama subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, subsektor Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet, dan subsektor Tekstil, Barang Kulit dan Alas Kaki yang sudah berada pada fase ekspansi.

Pada kuartal II 2021, kinerja sektor Industri Pengolahan diprakirakan meningkat dan berada dalam fase ekspansi. PMI-BI pada kuartal II 2021 diprakirakan sebesar 55,25 persen, meningkat dari kuartal sebelumnya.

"Peningkatan PMI-BI didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada pada fase ekspansi," katanya.

Selain itu, seluruh subsektor diprakirakan akan berada pada fase ekspansi, terutama subsektor Kertas dan Barang Cetakan, subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau, serta subsektor Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet. Responden memprakirakan peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri.

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) juga mengindikasikan bahwa kegiatan dunia usaha meningkat pada kuartal I 2021. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 4,50 persen, membaik dari minus 3,90 persen pada kuartal IV 2020.

Peningkatan didorong oleh kinerja sejumlah sektor yang telah positif antara lain sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, serta sektor Industri Pengolahan. Responden menyatakan peningkatan kinerja sektor Pertambangan didorong oleh permintaan yang menguat.

Sedangkan sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ditopang oleh musim panen raya pada komoditas tanaman bahan makanan (tabama). Sementara sektor Industri Pengolahan didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadhan dan Idulfitri.

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai sebesar 73,38 persen pada kuartal I 2021, meningkat dari capaian pada kuartal sebelumnya sebesar 71,96 persen. Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik meski masih dalam fase kontraksi, dengan kondisi keuangan dunia usaha dalam kondisi normal.

Pada kuartal II 2021, responden memprakirakan kegiatan usaha akan makin menguat dengan SBT sebesar 18,87 persen. Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan diprakirakan terjadi pada seluruh sektor ekonomi, terutama sektor Industri Pengolahan, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan  dan Perikanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement