Rabu 14 Apr 2021 12:31 WIB

Bandung Kejar Target Vaksinasi Guru 500 Orang per Hari

Pemkot optimistis 36 ribu sumber daya manusia pendidikan sudah divaksin hingga Mei.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). Vaksinasi yang diikuti 459 guru bagi sekolah prioritas tersebut untuk pencegahan COVID-19 dan mempercepat pembelajaran tatap muka.
Foto: YUSUF NUGROHO/ANTARA
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada guru di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). Vaksinasi yang diikuti 459 guru bagi sekolah prioritas tersebut untuk pencegahan COVID-19 dan mempercepat pembelajaran tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mengejar vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga pendidik jelang belajar tatap muka Juli mendatang. Diharapkan pada bulan Mei, sebanyak 36 ribu sumber daya manusia pendidikan sudah divaksinasi.

"Rata-rata tidak jauh berbeda seperti satu hari bisa 400-500 orang (divaksin)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SDN 23 Pajagalan Kota Bandung, Rabu (14/4).

Ia mengatakan, tiap kecamatan di targetkan tiap hari mampu memvaksinasi 400 hingga 500 orang. Ia optimis hingga Mei mendatang sebanyak 36 ribu sumber daya manusia pendidikan sudah divaksin.

Ema pun mengatakan dosis vaksin satu dan dua untuk sumber daya manusia pendidikan tersedia jenis Sinovac. Pihaknya berharap pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar dan sesuai target.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 terhadap guru dan tenaga pendidik jelang belajar tatap muka pada Juli mendatang. Hingga saat ini sudah terdapat 2.744 orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis pertama.

"Kemarin 2.744 orang sampai siang," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara. Ia menuturkan, total guru dan tenaga pendidik di Bandung yang ditargetkan divaksin mencapai 36 ribu orang.

Ahyani mengaku optimis sebelum belajar tatap muka vaksinasi dapat selesai dilaksanakan. Pihaknya pun terus berupaya agar suntik vaksin terus dilakukan menggandeng sejumlah lembaga dan instansi. "Tetap lansia, guru, pengajar, dosen dan pelayan publik lain (April)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement