Rabu 14 Apr 2021 11:15 WIB

Walkot Surabaya Tagih CSR Perusahaan Bantu Siswa tak Mampu

Setelah dana CSR itu dicairkan, akan langsung masuk ke rekening masing-masing sekolah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya
Foto: Humas Pemkot Surabaya
Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar audiensi bersama 65 perusahaan yang ada di Kota Pahlawan. Audiensi yang digelar dimaksudkan untuk membahas kerja sama antara Pemkot Surabaya dengan perusahan-perusahaan tersebut. Kerja sama yang dimaksud adalah di bidang pendidikan.

Tepatnya Program Beasiswa Pendidikan Jenjang SMP bagi siswa dari keluarga tidak mampu melalui program CSR dari perusahaan-perusahaan dimaksud. Eri mengatakan, demi membangun sebuah kota yang mencerdaskan kehidupan bangsa dibutuhkan gotong-royong dari berbagai elemen masyarakat.

Oleh sebab itu Eri mengajak para pemimpin perusahaan untuk sama-sama membantu beasiswa pendidikan bagi pelajar yang masuk dalam kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Saya ingin mengajak bapak-ibu pemimpin perusahaan untuk ikut mengambil peran dalam mencerdaskan anak bangsa,” kata Eri di Surabaya, Selasa (13/4).

Eri berpendapat, Surabaya akan semakin sejahtera apabila seluruh elemen bersatu membangun kota. Ia mencontohkan warga yang mampu membantu warga yang tidak mampu.

Kemudian, warga yang tidak mampu, membantu tenaga kepada perusahaan yang membutuhkan. Dengan begitu, menurutnya Surabaya menjadi kota yang penuh cinta kasih serta kegotong-royongan antar sesama.

“Saya selalu sampaikan kota ini hebat bukan karena pemerintah atau pejabatnya, tetapi karena panejengan semua. Untuk itu, Kalau panejengan memiliki rezeki berlebih tolong dibantu agar sama-sama sejahtera,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendisikan Kota Surabaya, Supomo menambahkan, untuk skemanya akan ada pembuatan MoU (nota kesepahaman). MoU itu nantinya ditandatangani antara pemberi CSR dengan Wali Kota Surabaya. Supomo menjelaskan, setelah dana CSR itu dicairkan, akan langsung masuk ke rekening masing-masing sekolah.

“Jadi para pengusaha pasti mengetahui dananya diperuntukkan kepada anak asuh siapa saja,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement