Rabu 14 Apr 2021 10:22 WIB

Menguat, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 930 Ribu per Gram

Rekor harga emas Antam tertinggi tercapai pada 7 Agustus 2020 Rp 1,065 juta per gram.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan menunjukkan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta (ilustrasi).
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
Karyawan menunjukkan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas produksi Antam akhirnya kembali menguat setelah selama empat hari berurutan konsisten melemah. Pada Rabu (14/4) ini, harga emas Antam dijual di level Rp 930 ribu per gram, naik Rp 10 ribu dari perdagangan Selasa (13/4). Terhitung nyaris dua pekan ini, harga emas Antam tidak banyak bergerak pada rentang Rp 920 ribu - Rp 930 ribu per gram. 

Namun, secara umum pergerakan harga emas Antam saat ini masih melanjutkan tren penurunan. Rekor harga emas Antam tertinggi tercapai pada 7 Agustus 2020 dengan Rp 1,065 juta per gram. 

Baca Juga

Harga emas Antam pada hari ini berada pada rentang yang sama dengan periode Mei-Juni 2020 lalu. Sementara itu, harga perak juga naik Rp 250 ke level Rp 12.750 per gram. 

Kenaikan harga emas di pasar dalam negeri sejalan dengan kondisi di pasar dunia. Harga emas naik menyusul rilis data inflasi yang membuat logam mulia kembali dilirik investor. Selain itu, kurs dolar AS pun ikut melemah. 

Dikutip Reuters, harga emas dunia naik 0,8 persen ke angka 1.745,94 dolar AS per troi ons. Sementara, emas berjangka dijual di angka 1.747,6 dolar AS per troi ons.

Harga emas di pasar dunia saat ini juga masih jauh di bawah angka psikologis 1.900 dolar AS per troi ons untuk membawa kembali harga emas domestik ke kisaran Rp 1 juta per gram. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi.  

Harga emas telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. Namun, pada 2021 ini, kondisinya bisa berbeda. Peningkatan yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan patokan mentah untuk tahun ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement