Selasa 13 Apr 2021 23:51 WIB

Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Mozambik dan Zimbabwe

Indonesia memiliki berbagai kemiripan dengan Mozambik dan Zimbabwe.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Penandatangan Pejanjian Hibah Indonesia - Mozambik, dan Indonesia Zimbabwe, Selasa (13/4)
Foto: Republika/fergi nadira
Penandatangan Pejanjian Hibah Indonesia - Mozambik, dan Indonesia Zimbabwe, Selasa (13/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyaksikan penandatanganan Perjanjian Hibah antara Indonesia, Mozambik, dan Zimbabwe, Selasa (13/4) secara virtual. Perjanjian ini memiliki makna yang menunjukkan komitmen hubungan antara RI dengan negara-negara tersebut.

"Perjanjian hibah ini mencerminkan komitmen Indonesia, untuk berbagi satu beban dengan yang lain terutama di masa-masa sulit ini," ujar Menlu Retno dalam sambutannya.

Baca Juga

Retno menyinggung persamaan Indonesia dengan Mozambik dan Zimbabwe. Selain mengalami masa kolonialisme, persamaannya juga menghadapi tantangan bersama berupa perubahan iklim, hingga pandemi. Retno menyontohkan Topan Idai yang mempengaruhi wilayah utara Mozambik dan Zimbabwe dan Topan Seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur hingga gempa bumi di Jawa Timur.

"Proses pemulihan pasca bencana membutuhkan waktu untuk meringankan penderitaan rakyat, membanagun kembali infrastruktur dan mengembalikan perekonomian," ujar dia.

Hal tersebut pun menjadi hambatan yang lebih besar untuk diatasi pada suatu waktu ketika semua negara masih berjuang melawan pandemi. Untuk itu, Retno mengajak semua negara termasuk Mozambik dan Zimbabwe berdiri bersama dan berbagi beban bersama.

"Kerja sama dan solidaritas adalah kuncinya, Ini adalah dasar dari kemitraan kami," ujarnya.

Dalam hal kerja sama antara kedua negara, Indonesia berkomitmen untuk mendukung agenda Afrika di tingkat global, termasuk Kemitraan Afrika G20 dan Agenda 2063 di Afrika melalui Perjanjian dengan Afrika. Retno berharap ke depannya bahwa ikatan kuat dengan negara tersebut tercermin untuk mengatasi tantangan saat ini termasuk bencana dan upaya mitigasi Covid-19.

Retno mengatakan, Indonesia siap untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dalam jangka panjang, yang tidak hanya sebagai hubungan tradisional saja, namun juga sebagai mitra pengembangan masa depan.

Indonesia pun berharap perjanjian Hibah ini dapat berkontribusi positif terhadap upaya pemulihan dan proses rekonstruksi di Mozambik dan Zimbabwe. "Yakinlah, Indonesia berkomitmen untuk mendukung Anda kedua tangan dalam mengatasi tantangan umum dan mempromosikan kemakmuran dan pembangunan bangsa kita," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement