Selasa 13 Apr 2021 20:00 WIB

De Bruyne Beberkan Kunci Sukses City di Liga Champions

Liga Champions adalah tropi yang belum pernah diangkat oleh De Bruyne sejak di City

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Muhammad Akbar
 Kevin De Bruyne dari Manchester City saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Manchester, Inggris, 07 Maret 2021.
Foto: EPA-EFE/Laurence Griffiths
Kevin De Bruyne dari Manchester City saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Manchester, Inggris, 07 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Kevin De Bruyne merupakan pemain kunci Manchester City. Ia maestro di lini tengah City.

Musim ini, pemain Internasional Belgia itu berpeluang mengangkat empat tropi dalam satu musim yaitu Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA dan Piala Liga.

Namun Liga Champions adalah tropi yang belum pernah diangkat oleh De Bruyne sejak kedatangannya ke Etihad. Maka dari itu ia bertekad mempersembahkan itu untuk pertama kalinya bagi klub rival Manchester United.

City akan melakoni leg kedua babak perempat final melawan Borussia Dortmund dengan keunggulan agregat 2-1 berkat kemenangan leg pertama. Tetapi Dortmund bukan lawan mudah untuk ditaklukkan. Mereka memiliki pemain paling tajam di Eropa yaitu Erling Haaland.

Maka dari itu Dortmund bisa menjadi batu sandungan City lolos ke semifinal untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir sekaligus memupus dia mengangkat tropi Si Kuping Besar. Namun Haaland memiliki tekad meraih semua tropi yang berpeluang direbutnya.

“Menangkan segalanya,” kata De Bruyne usai perpanjang kontrak baru, dilansir dari Gulfnews, Selasa (13/4).

Tekad City mengangkat gelar Liga Champions salah satu kunci dia bersedia menyetujui perpanjangan kontrak. De Bruyne pun menunjukkan diri sebagai pemain yang luar biasa baik di dalam maupun di luar lapangan selama proses negoisasi.

Ia menggunakan perusahaan analitik untuk menunjukkan data yang mendukung klaimnya sebagai tokoh kunci dalam kesuksesan City. CEO Analytics FC, Jeremy Steele mengatakan De Bruyne menugaskan perusahannya membuat laporan kontribusinya kepada klub dari berbagai aspek.

Diantara data yang dikumpulkan adalah seberapa drastis peluang City memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya jika tak ada De Bruyne. Pelatih City Pep Guardiola merasakan seperti apa timnya tanpa De Bruyne saat melawan Leed United.

Guardiola tak menurunkan De Bruyne meski bermain dengan 10 pemain. Keputusan tersebut tampak Guardiola mempersiapkannya melawan Dortmund.

Guardiola merasakan betapa tugasnya di leg pertama sangat berat sehingga harus mencetak gol kemenangan di menit akhir melalui Phil Foden.

Dan ini pertama kalinya City memimpin leg pertama babak perempat final di bawah Guardiola. Basis kesukses City dinilai dibangun atas pertahanan yang kokoh bukan serangan yang produktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement