Selasa 13 Apr 2021 15:02 WIB

Jepang akan Saring Air Fukushima Sebelum Dibuang ke Laut

Jepang akan membuang lebih dari 1 juta ton air dari pembangkit nuklir Fukushima

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Seorang aktivis lingkungan yang mengenakan topeng Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga tampil untuk mengecam keputusan pemerintah Jepang tentang air Fukushima, dekat kedutaan Jepang di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 13 April 2021. Pemerintah Jepang memutuskan Selasa untuk mulai melepaskan sejumlah besar mengolah air radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima yang hancur ke Samudera Pasifik dalam dua tahun - sebuah pilihan yang ditentang keras oleh nelayan dan penduduk setempat.
Foto: AP/Lee Jin-man
Seorang aktivis lingkungan yang mengenakan topeng Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga tampil untuk mengecam keputusan pemerintah Jepang tentang air Fukushima, dekat kedutaan Jepang di Seoul, Korea Selatan, Selasa, 13 April 2021. Pemerintah Jepang memutuskan Selasa untuk mulai melepaskan sejumlah besar mengolah air radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima yang hancur ke Samudera Pasifik dalam dua tahun - sebuah pilihan yang ditentang keras oleh nelayan dan penduduk setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan melepaskan lebih dari 1 juta ton air yang terkontaminasi dari stasiun nuklir Fukushima ke laut. Pelepasan air pertama akan dilakukan dalam waktu sekitar dua tahun.

Operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (Tepco) mulai menyaring air untuk menghilangkan isotop berbahaya, membangun infrastruktur dan memperoleh persetujuan peraturan. Tepco berencana menyaring air yang terkontaminasi untuk menghilangkan isotop dan hanya menyisakan tritium, isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dari air. 

Baca Juga

Tepco kemudian akan mengencerkan air sampai tingkat tritium turun di bawah batas regulasi, sebelum memompanya ke laut. Tritium dianggap relatif tidak berbahaya karena tidak mengeluarkan energi yang cukup untuk menembus kulit manusia.  Pembangkit nuklir lain di seluruh dunia secara rutin memompa air dengan kadar isotop rendah ke laut.

Jepang mengatakan bahwa, pelepasan air diperlukan untuk melanjutkan penonaktifan fasilitas nuklir yang lumpuh oleh gempa bumi dan tsunami pada 2011. Jepang menambahkan, air yang terkontaminasi yang telah disaring  secara rutin dilepaskan dari pembangkit nuklir di seluruh dunia.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement