Selasa 13 Apr 2021 12:50 WIB

Rodgers Kecewa Pemain Leicester Langgar Aturan Covid-19

James Maddison, Hamza Choudhury, dan Ayoze Perez melanggar aturan Covid-19.

Pemain Leicester City James Maddison.
Foto: AP/Michael Regan/Pool Getty
Pemain Leicester City James Maddison.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekalahan Leicester City 2-3 dari West Ham United dalam pertandingan Liga Primer Inggris akhir pekan lalu menyisakan penyesalan. Sebab, Leicester tidak tampil dengan kekuatan terbaik setelah tiga pemainnya ditinggalkan oleh pelatih Brendan Rodgers karena alasan disiplin. Mereka yakni pemain internasional Inggris James Maddison, Hamza Choudhury, dan Ayoze Perez. 

Telegraph melaporkan, ketiganya ditinggalkan oleh Rodgers karena menghadiri pesta akhir pekan lalu. Perbuatan ini mendapatkan kecaman karena melanggar protokol pencegahan Covid-19.

Baca Juga

Berbicara setelah pertandingan, Rodgers mengatakan dia sangat kecewa dengan pelanggaran peraturan mereka tetapi mengatakan para pemain akan kembali dalam pertarungan untuk semifinal Piala FA melawan Southampton akhir pekan depan.

"Tujuan saya datang ke Leicester City adalah untuk menciptakan standar di dalam dan di luar lapangan. Standar turun jauh di bawah apa yang kami harapkan dan terutama pada musim ini, ketika kami menantang dan berjuang untuk menyelesaikan musim yang sangat menyenangkan," kata dia, dikutip dari SBS, Selasa (13/4).

Ia menegaskan bisa dengan mudah mendenda para pemain. Namun kemudian dinamika dalam skuad Leicester tidak cukup positif. 

"Saya harus menghadapinya sepanjang pekan, para pemain sangat kecewa," jelas Rodgers.

Ia menegaskan, Leicester telah membuat standar seputar kepatuhan terhadap protokol Covid-19 sangat jelas bagi semua personelnya. Sehingga, ia sangat kecewa mengetahui pelanggaran yang berpotensi merusak upaya staf klub untuk melindungi lingkungan tempat Leicester berlatih dan bermain. Menurut Rodgers, tindakan yang tepat telah diambil untuk pencegahan.

"Kami sepenuhnya mengharapkan orang-orang kami untuk berperilaku dengan cara yang mencerminkan upaya nasional dan pengorbanan yang dilakukan oleh komunitas kami untuk mengendalikan penyebaran virus. Mereka yang terlibat telah meminta maaf atas penilaian mereka yang buruk," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement