Selasa 13 Apr 2021 12:25 WIB

Polisi Minneapolis: Pembunuhan Pria Kulit Hitam tak Sengaja

Petugas itu disebut ingin menggunaan taser, tapi malah mengeluarkan pistol.

Rep: Dwina Agustin/Idealisa/ Red: Teguh Firmansyah
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Polisi di pinggiran kota Minneapolis mengatakan, seorang petugas secara tidak sengaja menembak dan membunuh seorang pria kulit hitam berusia 20 tahun pada Ahad (11/4) sore. Fakta ini terungkap saat merilis rekaman gambar kamera tubuh yang mereka katakan menunjukkan seorang petugas bermaksud menggunakan Taser bukan pistol untuk melumpuhkan Daunte Wright yang tidak bersenjata.

Kepala polisi Brooklyn Center, Tim Gannon, menggambarkan penembakan itu sebagai suatu insiden tidak disengaja. Dia pun memastikan tidak ada senjata yang ditemukan dari kendaraan Wright. Pemeriksa medis daerah telah memutuskan kematian ini sebagai pembunuhan.

Menurut polisi Brooklyn Center, insiden itu terjadi sesaat sebelum 14.00. Ketika itu seorang petugas menepi kendaraan karena dugaan pelanggaran lalu lintas.

Rekaman kamera tubuh menunjukkan Wright ditangkap oleh dua petugas, ketika petugas perempuan ketiga mendekati tempat kejadian. Sebuah perlawanan terjadi dan Wright kembali ke kendaraannya, saat petugas perempuan itu melepaskan tembakan. "Sialan. Saya baru saja menembaknya," terdengar kata petugas itu.

Saat rekaman kamera tubuh dirilis, sekelompok kecil aktivis di ruang tunggu kantor Polisi meminta petugas yang belum diidentifikasi itu segera dipecat. "Melihat video itu menegaskan apa yang sudah kami ketahui," kata pendiri Keluarga Mendukung Keluarga Melawan Kekerasan Polisi, Toshira Garraway.

"Mereka akan selalu berkata, 'Saya takut, atau itu kecelakaan.' Tapi faktanya adalah ini adalah pembunuhan. Jika dia tidak dipecat, eskalasi ini hanya akan meningkat," kata Garraway dikutip dari Theguardian.

Insiden itu membuat pinggiran Brooklyn Center menjadi rusuh saat malam hari. Ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi dengan perlengkapan anti huru hara yang mengerahkan gas air mata dan flash bangs untuk membubarkan massa. Para pengunjuk rasa berjanji untuk kembali ke jalan pada Senin (12/4) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement