Selasa 13 Apr 2021 10:06 WIB

RI akan Berbagi Peta Jalan Industri 4.0 di Hannover Messe

Indonesia menjadi partner country dalam pameran teknologi Hannover Messe 2021.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Gelaran Hannover Messe 2021 yang diselenggarakan secara virtual.
Foto: Dok. Han
Gelaran Hannover Messe 2021 yang diselenggarakan secara virtual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, di Hannover Messe 2021, Indonesia akan menampilkan diri sebagai negara emerging yang tengah bertransformasi ekonomi menuju industri 4.0 berbasis riset dan inovasi. Maka sebagai Partner Country dalam pameran teknologi itu, negeri ini mengusung tema 'Making Indonesia 4.0'.

Pemerintah, lanjutnya, juga ingin berbagi kepada dunia mengenai peta jalan atau roadmap penerapan industri 4.0 di Indonesia. Sekaligus pencapaian dalam implementasinya yang difokuskan pada tujuh sektor prioritas, yakni elektronik, kimia, otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, serta farmasi dan alat kesehatan.

Baca Juga

Ia menjelaskan, pada sektor kimia, farmasi, dan tekstil, sejumlah perusahaan telah mengimplementasikan industri 4.0 yang memungkinkan efisiensi dan peningkatan daya saing. Revolusi industri keempat yang merupakan perpaduan teknologi dengan mengintegrasikan sumber daya teknologi, mesin, kecerdasan buatan, dan manusia, memberikan perubahan besar dalam sektor itu. 

“Kemandirian Indonesia di sektor industri alat kesehatan dan farmasi merupakan hal penting, terlebih dalam kondisi kedaruratan kesehatan seperti saat ini. Sektor tersebut masuk dalam kategori high demand di tengah pandemi Covid-19 pada saat sektor lain terdampak berat,” jelas Airlangga dalam pidatonya secara virtual di Hannover Messe 2021.

Hannover Messe diyakini akan memberikan optimisme bagi dunia usaha guna menjaring investor skala global. Pada sektor perdagangan, para pelaku usaha pun dapat memperoleh kesempatan mendapatkan mitra demi memperluas ekspornya.

Dalam pameran itu, ada 156 pelaku industri dari Indonesia yang akan berpartisipasi. Sebanyak 54 di antaranya berasal dari sektor industri logam, mesin dan alat transportasi dan elektronika. kemudian ada sebanyak 63 startup asal Indonesia yang akan berpartisipasi.

Setiap tahunnya, Hannover Messe dihadiri rata-rata 225 ribu pengunjung yang merupakan perusahaan dari seluruh dunia. Hanya saja pada tahun ini, pameran Hannover Messe diperkirakan akan menarik 1 juta pengunjung.

“Karena tahun ini pameran dilaksanakan secara daring sehingga dapat menjangkau target peserta yang lebih banyak,” ujarnya.

Semula Indonesia akan menjadi Partner Country Hannover Messe pada 2020 lalu, namun terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19. Selain penyelenggaraan pada tahun ini, Indonesia juga akan tampil kembali sebagai Partner Country Hannover Messe yang rencananya akan diselenggarakan secara hybrid pada 2023 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement