Selasa 13 Apr 2021 08:24 WIB

Mengejar Keberkahan Ramadhan Bersama Rakyat Palestina

PBB mencatat satu juta rakyat Palestina mengalami kelaparan selama Ramadhan ini

 Seorang bocah lelaki Badui Palestina memegang bendera Palestina setelah pasukan Israel menghancurkan tenda dan bangunan lain di dusun Khirbet Humsu di Lembah Jordan di Tepi Barat, Rabu, 3 Februari 2021.
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Seorang bocah lelaki Badui Palestina memegang bendera Palestina setelah pasukan Israel menghancurkan tenda dan bangunan lain di dusun Khirbet Humsu di Lembah Jordan di Tepi Barat, Rabu, 3 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh Muslim dengan suka cita menyambut bulan suci penuh berkah hari ini. Gegap gempita bulan Ramadhan tidak hanya dirasakan penduduk dunia, tapi juga oleh penduduk langit.

Kehadirannya yang penuh dengan berkah mendorong umat untuk berlomba-lomba melakukan ibadah dengan sebaik mungkin. Termasuk Adara Relief International yang selalu hadir untuk mengoptimalisasi dukungan terhadap Baitul Maqdis dan Palestina. Adara meyakini, bulan Ramadhan merupakan momentum untuk memperkuat komitmen terhadap Baitul Maqdis.

Melalui program “Ramadhan Lebih Berkah Bersama Palestina”, Adara mengajak para dermawan di Indonesia untuk berbagi kebahagiaan dengan perempuan dan anak Palestina di hari suci nan berkah. Bantuan yang diberikan para dermawan akan disalurkan dalam bentuk makanan berbuka puasa, sembako, dan hadiah hari raya.

Bantuan yang kita berikan tentunya amat sangat berarti bagi mereka. “Jika dengan menanti sejak fajar hingga maghrib untuk bisa kembali menyantap makanan saja membuat kita begitu berbahagia, maka penantian sebelas bulan lamanya sejak Ramadhan tahun lalu tentunya menjadi kebahagiaan tak terkira bagi mereka yang membutuhkan di Palestina,” tutur Bannasari, Sekretaris Jenderal Adara dalam sambutannya pada acara Tarhib Ramadhan lewat keterangan tertulis kepada Republika, Selasa (13/4).

 

Di balik kemeriahan serta kebahagiaan menyantap hidangan di atas meja saat berbuka di bulan Ramadhan tiba di sejumlah negara, ironisnya PBB justru mencatat bahwa satu juta penduduk di Palestina kekurangan makanan selama bulan puasa. Bukan hanya masalah makanan, mereka juga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok lainnya untuk kehidupan sehari-hari. 

Pada kesempatan yang sama, Syekh Bilal Ramli, narasumber asal Palestina juga menyampaikan, “Dalam menjadikan Ramadhan lebih berarti, penting untuk setiap individu membuat perencanaan dan berkomitmen untuk mencapai targetnya. Kembali kepada Allah ta’ala, bertaubat dari maksiat, menjauhkan segala hal yang membuat kita lalai, serta berkeinginan kuat untuk mendatangkan rasa khusyuk merupakan fokus-fokus utama manusia dalam meraih berkah Ramadhan.”

Salah satu pesan yang juga disampaikan dalam tarhib bertema “Ramadhan, Momentum Meningkatkan Komitmen dan Pengorbanan Bagi Baitul Maqdis” adalah tentang ibadah yang amat bernilai di bulan Ramadhan, yaitu bersedekah. Bersedekah dan kedermawanan di bulan Ramadhan adalah keutamaan. Sebagaimana contoh kedermawanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang diibaratkan lebih cepat dari angin yang berhembus.

Menimba ilmu di bulan Ramadhan juga termasuk salah satu cara memuliakan dan menghormati bulan penuh berkah ini. Adara Kembali menghadirkan Kajian Ramadhan dengan beragam tema yang menarik. Kuliah Pagi Palestina setiap Ahad, Mutiara Ramadhan setiap Rabu, serta Kajian mengenai Ramadhan di Palestina & Pengungsian setiap Kamis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement