Selasa 13 Apr 2021 05:11 WIB

Aksi 'Koboi' Pria Tembakan Senjata di Bandung Viral 

Terduga sengaja datang ke Pasar Induk Caringin untuk mencari seseorang berinisial A.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Polisi menunjukan barang bukti senjata api ilegal. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Polisi menunjukan barang bukti senjata api ilegal. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi 'koboi' seorang pria menenteng senjata airsoft gun di Kota Bandung terekam dan viral di media sosial. Pria yang diketahui berinisial ER (33 tahun) sempat melepas tembakan beberapa kali ke udara di Pasar Induk Caringin beberapa waktu lalu dan beruntung tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Beberapa waktu yang lalu viral di medsos, ada seseorang melakukan pengancaman kemudian mengeluarkan barang yang kita duga sebagai senjata api ya, kemudian sempat ditembakan sebanyak empat kali," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP Adanan Mangopang, Senin (12/4).

Dia menuturkan, terduga sengaja datang ke tempat yang diketahui di Pasar Induk Caringin untuk mencari seseorang berinisial A. Pelaku merasa tidak menerima sebab salah seorang pegawainya dipukul oleh A, namun saat dicari tidak ada.

"Karena saudara A yang dia cari ini tidak ditemukan, akhirnya dia marah-marah kemudian mengeluarkan senpi dan sempat menembakan sebanyak empat kali," ungkapnya.

Dia menuturkan, Kanitreskrum Polsek Babakan Ciparay dibantu Resmob Polrestabes Bandung berhasil mengamankan pelaku termasuk senjata airsoft gun dan peluru. Pihaknya saat ini sedang mendalami terkait pelaku yang menggunakan senjata.

"Saat ini sedang kita dalami, apakah yang bersangkutan bisa dikenakan UU darurat tentang kepemilikan senjata api. Kita dalami juga motif seperti apa," katanya.

Adanan pun akan mengecek status keanggotaan pelaku di Perbakin apakah diperoleh dengan cara yang benar termasuk pihak yang mengeluarkan kartu anggota tersebut. Sejauh ini dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban.

Pelaku ER (33), mengaku, memperoleh senjata api dengan cara membeli di situs jual beli online dengan harga kurang lebih mencapai Rp 3 juta. Termasuk kartu keanggotaan Perbakin diperoleh bersama dengan paket senjata tersebut.

"Tidak semata-mata untuk melukai seseorang, tidak sama sekali. Siap saya salah, saya mendapatkan pistol itu dari belanja online mendapat kartu anggotanya dari paketannya, beli kurang lebih Rp 3 juta," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement