Senin 12 Apr 2021 15:57 WIB

Perhatikan Syarat Tes GeNose C19 Saat Jalani Puasa

pemeriksaan dianjurkan saat pagi hari maksimal enam jam usai sahur.

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Calon penumpang bus melakukan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 saat pembukaan Posko GeNose di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/4/2021). Pembukaan layanan Posko GeNose C-19 bagi calon penumpang bus di terminal tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Maulana Surya
Calon penumpang bus melakukan tes deteksi COVID-19 dengan metode GeNose C19 saat pembukaan Posko GeNose di Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/4/2021). Pembukaan layanan Posko GeNose C-19 bagi calon penumpang bus di terminal tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--GeNose C19 telah banyak dipakai untuk pemeriksaan Covid-19 oleh fasilitas publik di Tanah Air. Terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan tes Covid-19 dengan alat ini, termasuk saat menjalani ibadah puasa.

Peneliti GeNose C19, dr Dian Kesumapramudya mengatakan, GeNose C19 memang masih dapat dipakai untuk pemeriksaan covid saat puasa Ramadhan. Namun, ia menekankan, ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan agar pembacaan hasil bisa akurat."Diusahakan pemeriksaan Genose dilakukan saat pagi hari," kata Dian, Senin (12/4).

Ia menjelaskan, pemeriksaan dianjurkan saat pagi hari maksimal enam jam usai sahur. Sebab, jika tes dilakukan lebih dari enam jam usai sahur dikhawatirkan ada peningkatan asam lambung, yang dapat mempengaruhi hasil pembacaan Genose.

"Terkait peningkatan asam lambung ini sebenarnya bisa diakali berkumur, tapi tetap lebih baik pemeriksaan Genose jangan lebih dari enam jam sesudah sahur," ujar Dian.

Waktu lain yang dianjurkan untuk pemeriksaan GeNose sebaiknya satu jam setelah berbuka puasa. Sedangkan, pada hari-hari biasa untuk skrining SARS Cov-2 lewat embusan napas ini pengguna diminta puasa, tidak makan dan minum berbau khas.

"Selain itu, tidak merokok sekitar 30-60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan begitu, meminimalisir terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19," kata peneliti Genose lainnya, dr Muhammad Saifuddin Hakim, menambahkan.

Dian kembali menerangkan, saat ini GeNose C19 sedang berproses validasi eksternal sebelum bisa digunakan dalam penanganan Covid-19 nasional. Validasi eksternal merupakan uji diagnostik yang dilakukan secara independen tim peneliti lain.

Beberapa peneliti yang terlibat dalam validasi eksternal ini antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Universitas Andalas. Ia berharap, validasi eksternal ini membuahkan hasil akurasi konsisten.

Saat ini, GeNose C19  telah diterapkan sebagai syarat pemeriksaan pelaku perjalanan penumpang kereta api dan pesawat terbang. Ada 44 stasiun telah menggunakan GeNose, menyusul empat bandara di Medan, Yogyakarta, Bandung dan Surabaya."Kalau dari validasi eksternal ini hasil akurasi konsisten kemungkinan besar GeNose direkomendasikan Kemenkes untuk perluasan pemakaiannya, termasuk di puskesmas," ujar Dian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement