Ramadhan 1442 H, MUI DKI Siapkan Tarawih Keliling

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani

Senin 12 Apr 2021 15:22 WIB

Ribuan umat muslim melaksanakan shalat tarawih Foto: Republika/Wihdan Hidayat Ribuan umat muslim melaksanakan shalat tarawih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bulan Ramadhan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah kegiatan, salah satunya tarawih keliling (Tarling). Kegiatan tarawih keliling ini biasanya dilakukan oleh beberapa pejabat dan MUI bertugas mendampingi mereka.

"Nanti ada tarawih keliling atau tarling dari pejabat-pejabat. Nanti MUI DKI akan mendampingi," kata Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, saat dihubungi Republika, Senin (12/4).

Pengurus MUI DKI Jakarta disebut telah mempersilahkan masjid dan mushala untuk menjalankan ibadah ramadhan, seperti tarawih. Namun, mereka mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes), mengingat kondisi pandemi yang sampai saat ini belum selesai.

Kegiatan tarling ini biasanya dilakukan setelah satu minggu puasa. Di awal-awal puasa, Kiai Munahar menyebut biasanya dihabiskan untuk beribadah di rumah atau lingkungan sekitar terlebih dahulu.

Selanjutnya, kepada MUI tingkat kota juga telah dibagikan seruan untuk melakukan kegiatan yang bertujuan untuk berbagi. MUI tingkat kota akan mengelola dan menyiapkan ta'jil maupun santapan untuk berbuka, yang nantinya pelaksanaannya dilakukan di setiap kecamatan.

Terakhir, MUI DKI Jakarta juga menyiapkan kuliah Ramadhan maupun kajian-kajian lain. Kegiatan ini akan dilakukan baik via Zoom, Youtube, atau media sosial lainnya.

"Kita juga adakan buka bersama untuk tingkat kota. Kalau tingkat pengurus DKI, nanti biasanya satu minggu menjelang Idul Fitri," ujarnya.

Agar ibadah seorang Muslim tetap stabil baik selama Ramadhan maupun setelahnya, Kiai Munahar menyebut hal ini tergantung pada kebiasaan yang selalu dilakukan. Ia menyebut jika selama Ramadhan rajin melakukan shalat malam seperti tarawih dan ada witirnya, maka hal yang terus dilakukan ini akan menjadi kebutuhan tersebdiri.

"Termasuk juga, saat Ramadhan jika dia terbiasa infak dan sedekah, kenapa tidak dilakukan di luar ramadhan? Walaupun memang kondisinya tidak seperti saat Ramadhan di mana pahalanya dilipat gandakan oleh Allah SWT, tapi hal ini tetap harus dilakukan di luar Ramadhan," kata dia.

Saat bulan Ramadhan, di mana Allah SWT menjanjikan akan melipatgandakan pahala seorang Muslim yang beribadah, tidak sedikit yang memiliki niat ingin mengkhatamkan Alquran. Untuk mencapai hal ini, Kiai Munahar membagikan tipsnya.

Salah satu yang bisa dilakukan untuk mencapai hal ini adalah menyiapkan target. Jika seorang Muslim ingin khatam Alquran dalam 30 hari, maka minimal targetnya dia harus selesai membaca satu juz setiap harinya.

"Nah, satu juz ini dibagi lagi, dibaca setiap selesai shalat. Dalam satu juz itu antara delapan sampai sembilan lembar, maka setelah shalat minimal dibaca 1satu lembar," ujarnya.

Kiai Munahar menyebut cara ini merupakan tips paling mudah yang bisa diikuti. Bahkan, jika seseorang ingin khatam Alquran tiga kali selama Ramadhan, maka minimal dalam satu hari ia harus menamatkan bacaan tiga juz Alquran.