Senin 12 Apr 2021 13:46 WIB

India Catat Kasus Covid-19 Tertinggi Kedua di Dunia

Total infeksi virus corona di India menjadi 13,53 juta kasus.

Rep: Lintar Satria/Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin COVID-19 di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Kamis (11/2). Jumlah kasus infeksi virus corona India bertambah 168.912 dalam satu malam.
Foto: AP / Manish Swarup
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin COVID-19 di sebuah rumah sakit di New Delhi, India, Kamis (11/2). Jumlah kasus infeksi virus corona India bertambah 168.912 dalam satu malam.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah kasus infeksi virus corona India bertambah 168.912 dalam satu malam. Data dari Kementerian Kesehatan mendorong India melampaui Brasil menjadi negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data yang dikumpulkan kantor berita Reuters hingga Senin (12/4) total kasus infeksi virus corona di India menjadi 13,53 juta kasus. Sementara Brasil 13,45 juta kasus. AS masih berada di peringkat pertama dengan 31,12 juta kasus.

Baca Juga

Kasus kematian India bertambah 904 sehingga total kasus kematian terkait virus korona menjadi 170.179 kasus. Sementara itu AS masih menyalahkan China atas pandemi Covid-19.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, China gagal memberikan akses pada masyarakat internasional sehingga pandemi menjadi lebih buruk dari yang seharusnya. Ia menegaskan pentingnya untuk 'menguak' asal usul virus corona.

Pernyataan keras diplomat tertinggi AS itu menekankan kritik pemerintah Presiden AS Joe Biden terhadap Beijing. Washington menilai China tidak cukup transparan di kasus-kasus awal virus corona.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi NBC, Blinken mengatakan China tidak memberikan data pada pakar internasional atau berbagi informasi secepat mungkin untuk menunjukkan transparansi mereka. "Hasilnya virus lepas kendali lebih cepat dan saya pikir hasilnya jauh lebih mengerikan dari seharusnya," kata Blinken.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement