Senin 12 Apr 2021 13:02 WIB

Tips Tetap Bahagia Saat Bekerja dari Rumah

Banyak orang yang mengatakan bahwa bekerja dari rumah membuat mereka lebih stres.

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar tetap bahagia dan tentunya terhindar dari stres saat melakukan WFH, (ilustrasi).
Foto: Wallpapaer Flare
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar tetap bahagia dan tentunya terhindar dari stres saat melakukan WFH, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah working from home atau disingkat WFH yang berarti bekerja dari rumah menjadi populer setelah pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) melanda dunia. Banyak orang di seluruh dunia yang harus beradaptasi dengan menjadikan tempat tinggal mereka sebagai ‘kantor’ yang baru.

Dilansir BBC, perubahan tersebut mungkin berdampak pada kesehatan mental seseorang. Seperti di Inggris, di awal pandemi, banyak warga yang merasa depresi. Survei terbaru dari Royal Institute of British Architects juga melihat banyak orang yang mengatakan bekerja dari rumah membuat mereka lebih stres.

Baca Juga

Satu kabar buruk yang perlu diketahui orang-orang di seluruh dunia, pandemi mungkin tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Meski vaksin telah tersedia, tetap akan banyak perubahan yang terjadi seperti saat ini, karena risiko penularan wabah tetap ada.

Karena itu, semua orang harus bersiap menjalani kebiasaan-kebiasaan yang ada selama pandemi, termasuk menjadikan rumah sebagai tempat untuk bekerja. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan agar tetap bahagia dan tentunya terhindar dari stres saat melakukan WFH :

 

1. Rumah yang terang

Sinar matahari memicu otak mengeluarkan hormon serotonin, yang membantu orang-orang merasa tenang dan fokus, meningkatkan suasana hati, serta mengurangi kecemasan.

Cobalah untuk membiarkan rumah dimasuki oleh cahaya matahari. Anda bisa meletakkan meja kerja di dekat jendela dan pastikan ada tirai yang bisa ditarik kapan saja dibutuhkan.

Selain itu, gunakan cermin untuk memantulkan cahaya di sekitar ruangan. Cat ruangan dengan warna putih atau terang yang juga bisa memantulkan cahaya.

2. Hindari kebisingan

Berbagai suara membuat otak terus mencoba mengenalinya, yang mengganggu saat Anda sedang fokus bekerja. Karena itu, hindari kebisingan, salah satunya dengan memilih area ruangan yang khusus atau jika tidak ada, gunakan earphone atau sejenis penyumbat telinga.

3. Rumah yang rapi

Kondisi rumah yang berantakan mungkin pada awalnya menjadi hal yang mungkin diabaikan karena sering orang-orang menghabiskan waktu lebih banyak di kantor. Namun, saat WFH menjadi hal yang harus dilakukan, kerapian dan kebersihan rumah sangat penting.

Menurut Psikolog Eleanor Ratcliffe dari Universitas Surrey, melihat ruangan yang berantakan bisa membuat kadar kortisol tinggi. Ini pada akhirnya membuat kecemasan, depresi, sakit kepala, dan gangguan tidur.

4. Olahraga

Olahraga menjadi obat antikecemasan yang alami. Pada dasarnya, bergerak bisa membantu Anda menghilangkan stres, meningkatkan energi fisik dan mental melalui pelepasan endorfin.

“Kurang olahraga bisa berdampak nyata. Jika orang melewatkan olahraga, mereka perlu memikirkan bagaimana membuat upaya eksplisit,” ujar Ratcliffe.

Jika Anda tidak memiliki waktu untuk berolahraga saat bekerja dari rumah, cobalah untuk tetap bergerak. Anda juga bisa mencoba untuk berdiri di sela-sela bekerja.

5. Tanaman

Tanaman bisa membuat Anda merasa dekat dengan alam. Selama ini, menikmati pemandangan alam diketahui bisa mengurangi tekanan darah, kecemasan, dan stres.

Cobalah untuk memelihara tanaman dan menatanya di halaman maupun teras rumah untuk memberikan pemandangan yang meningkatkan mood Anda.

6. Kehidupan sosial

Kehidupan sosial perlu diperhatikan. Selama pandemi, keterbatasan bertemu dan melakukan kontak memang terasa lebih sulit.

Namun, tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan kerabat merupakan hal yang sangat penting. Sempatkanlah waktu untuk mengobrol secara langsung meskipun hanya sebentar dan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan untuk menghindari penularan virus selama pandemi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement