Senin 12 Apr 2021 10:37 WIB

Penerbangan Komersial Supersonik dan Hipersonik Kian Nyata

Perusahaan sudah siap memulai menguji coba penerbangan hipersonik.

Model jet AS2 rancangan perusahaan Aerion
Foto: Aerion
Model jet AS2 rancangan perusahaan Aerion

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum ada lagi pesawat penumpang supersonik sejak zaman Concorde. Sekarang pesawat uji telah siap untuk kembali mengudara. Ada pula rencana untuk memasuki era hipersonik yang lebih cepat lagi.

Pesawat itu tergolong kecil, panjangnya hanya 21 meter. Namun setelah tahun yang berat bagi industri penerbangan, kehadiran pesawat ini melambangkan kemajuan besar dalam sejarah penerbangan sebagai pesawat supersonik pertama yang dibangun oleh swasta.

Baca Juga

Pesawat itu adalah milik perusahaan start-up Boom Supersonic dari Denver di Amerika Serikat. Perusahaan ini meluncurkan jet supersonik pertama yang diproduksi oleh swasta pada Oktober tahun lalu.

Pesawat single-seat XB-1 Overture itu dijuluki Baby Boom. Tahun ini pesawat percontohan ini akan memulai program uji terbang yang cukup panjang di atas Gurun Mojave di California. Rencananya, pesawat akan terbang dengan kecepatan sekitar 1.600 km/jam.

Tujuannya adalah untuk memvalidasi konsep aerodinamis dan untuk membangun hal yang sama dalam skala lebih besar. Pesawat ini diharapkan mampu membawa hingga 75 penumpang. Pada paruh kedua dekade ini, pesawat ini diharapkan menjadi penerus skala kecil dari Concorde, yang memiliki kapasitas 100 penumpang.

Terbang dengan kecepatan 2.700 km/jam, untuk saat ini

Pesawat Overture akan membawa penumpang dari London ke New York dalam waktu hanya tiga setengah jam dengan kecepatan Mach 2,2 (sekitar 2.700 km/jam), ini lebih cepat dari Concorde. Perusahaan mengatakan akan menggunakan bahan bakar penerbangan yang diproduksi dengan cara netral-CO2.

Aerodinamika inovatif dan bobot yang lebih ringan diperkirakan dapat meredam ledakan sonik. Itu berarti pesawat ini bisa terbang dalam mode supersonik di atas daratan, yang saat ini dilarang.

Terbang lebih cepat dari kecepatan suara mendapatkan momentumnya pada awal tahun 2020-an. Perjalanan ini telah menghilang selama beberapa dekade. 

Sebelum Overture dari perusahaan Boom Supersonic benar-benar dapat lepas landas, masih ada sejumlah tantangan yang harus dikuasai - seperti mengembangkan mesin yang sesuai.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement