Senin 12 Apr 2021 00:25 WIB

5.000 Pengungsi di Malaka Telah Pulang

Pemerintah dan aparat TNI/Polri melakukan pembersihan rumah terdampak banjir bandang

Dalam gambar yang dibuat dari video ini, tentara dan polisi membantu warga melintasi jalan banjir di Malaka Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Senin, 5 April 2021. Berbagai bencana akibat hujan lebat di kawasan timur Indonesia telah menewaskan puluhan orang. tewas dan hilang serta ribuan orang mengungsi, kata badan bantuan bencana negara itu, Senin.
Foto: AP
Dalam gambar yang dibuat dari video ini, tentara dan polisi membantu warga melintasi jalan banjir di Malaka Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Senin, 5 April 2021. Berbagai bencana akibat hujan lebat di kawasan timur Indonesia telah menewaskan puluhan orang. tewas dan hilang serta ribuan orang mengungsi, kata badan bantuan bencana negara itu, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 5.000 warga yang sempat mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian di Betun, ibu kota Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, telah kembali ke rumahnya masing-masing. Saat ini kondisi air banjir dilaporkan sudah surut.

Penjabat Bupati Malaka, Viktor Manek kepada Antara di Kupang, Ahad (11/4), mengatakan pemerintah telah memfasilitasi pemulangan terhadap 5.000 pengungsi kembali ke rumah masing-masing.

"Proses pemulangan terhadap para pengungsi dilakukan pemerintah Kabupaten Malaka pada Sabtu (10/4)," kata Viktor Manek ketika dihubungi di Kupang, Ahad.

Ia mengatakan seluruh pengungsi seperti dari Kecamatan Malaka barat dan Malaka Tengah sudah dipulangkan. Pemerintah Kabupaten Malaka bersama aparat TNI/Polri dan pemerintah di daerah terdampak bencana banjir bandang melakukan pembersihan rumah-rumah warga yang sempat tergenang air banjir bandang.

"Rumah-rumah warga yang sebelumnya terendam air banjir bandang dibersihkan terlebih dahulu, sehingga saat pengungsi pulang rumah sudah bisa ditempati," katanya.

Pemerintah Kabupaten Malaka juga tetap membuka dapur umum untuk kebutuhan logisitik para warga terdampak bencana alam banjir bandang yang ditangani langsung pemerintah desa.

Selama pengungsi berada di lokasi pengungsian, pemerintah Kabupaten Malaka membuka dapur umum yang ditangani ibu-ibu lintas agama di daerah itu.

"Para ibu-ibu lintas agama bersama para biarawati di Malaka bersama-sama membantu menyiapkan makanan bagi para korban bencana alam banjir bandang siklon tropis seroja. Kebersamaan ini menjadi kekuatan yang luar biasa dalam penanganan bencana alam ini di Malaka," kata Viktor Manek.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement