Ahad 11 Apr 2021 18:06 WIB

Korban Banjir NTT Akibat Siklon Tropis Jadi 174 Orang

Korban meninggal di NTT akibat siklon tropis Seroja jadi 174 orang

Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Pemulihan infrastruktur dilakukan untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat setempat pascabencana alam yang terjadi pada Minggu (4/4) tersebut.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Pemulihan infrastruktur dilakukan untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat setempat pascabencana alam yang terjadi pada Minggu (4/4) tersebut.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban meninggal dan warga yang masih hilang akibat dampak siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Data terbaru, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut sebanyak 174 orang. Sebelumnya, pada Jumat malam, jumlah korban tewas akibat banjir di NTT dan Nusa Tenggara Barat (NTB) masih 167 orang.

"Data terbaru, sebanyak 174 orang meninggal di NTT dan 48 orang masih hilang," kata Doni Monardo, kepala BNPB, dalam keterangan resmi yang diterima Anadolu Agency, pada Minggu.

Di Nusa Tenggara Barat (NTB) jumlah korban jiwa masih tetap sebanyak 2 orang.

Jumlah korban meninggal di NTT, terbanyak di Kabupaten Flores Timur, yakni 71 orang meninggal dan 5 orang hilang.

Selanjutnya di Kabupaten Lembata 46 orang meninggal dan 22 hilang, di Kabupaten Alor 28 orang meninggal dunia dan 13 hilang.

Di Kabupaten Malaka tercatat 6 orang meninggal dunia. Di kota Kupang, 6 orang meninggal, tidak ada korban hilang.

Di Kabupaten Kupang 12 orang meninggal dunia dan 3 masih hilang. Sementara Kabupaten Ende dan Sikka masing-masing 1 meninggal dunia. Di Kabupaten Sabu Rajua tercatat 3 orang meninggal dunia dan 5 orang hilang.

Saat ini BNPB bekerja sama dengan Mabes Polri dan SAR dog dari beberapa provinsi mencari korban hilang.

"Kami tetap akan berupaya optimal dalam pencarian korban sampai nanti ada kesepakatan dengan pihak keluarga korban yang belum ditemukan," jelas Doni.

Doni menuturkan masih ada tiga desa yang terisolasi, namun sebagian besar wilayah yang terdampak bencana sudah bisa diakses.

“Setelah cuaca membaik dua hari terakhir hampir semua daerah bisa terlayani,” kata Doni melalui konferensi pers virtual, Jumat malam.

Selain itu, Doni mengatakan masih ada lokasi terdampak bencana yang kesulitan listrik, sinyal telekomunikasi, dan stok bahan bakar minyaknya berkurang.

Siklon tropis Seroja yang terjadi pada Minggu lalu memicu banjir bandang, longsor, angin kencang, hingga gelombang tinggi di wilayah NTT.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan siklon tropis Seroja ini merupakan peristiwa yang langka dan baru pertama kali terjadi di Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement