Ahad 11 Apr 2021 10:16 WIB

BMKG: Aktivitas Subduksi Picu Gempa Susulan di Malang

Gempa kembali terjadi dengan magnitudo 5,3 di Malang pada Ahad (11/4) pagi ini.

Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Petugas BMKG memantau perkembangan gempa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut aktivitas subduksi memicu gempa bumi susulan yang tidak berpotensi tsunami dengan magnitudo (M) 5,3 di sebelah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Ahad, pukul 06.54 WIB.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault, kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Ahad.

Sebelumnya BMKG menginformasikan terjadi gempa berkekuatan M 5,5 yang informasinya diperbarui menjadi M 5,3. Episenter atau pusat gempa itu berada di laut kedalaman 102 kilometer (km) pada jarak 71 km sebelah selatan dari Kota Kepanjen.

Bambang mengatakan guncangan gempa dapat dirasakan di daerah Kota Malang dengan skala III-IV MMIatau dirasakan oleh banyak orang dalam rumah. Sedangkan di Pacitan, Wonogiri dan Trenggalekdirasakan dengan skala III MMIdi mana getaran dapat dirasakan nyata dalam rumah dan terasa seakan ada truk melintas.

Sementara diNganjuk, Ponorogo, Blitar dapat dirasakan getaran skala II-III MMI atau dirasakan nyata dalam rumah. Getaran juga terasa Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo di Yogyakarta dengan skala II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Gempa bumi itu merupakan rangkaian gempa susulan dari gempa utama berkekuatan M 6,1 yang terjadi di area yang sama pada Sabtu (10/4), pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 07.25 WIB, hasil pengawasan BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock sebanyak delapan kali, dengan rentang kekuatan M 3,1 sampai M 5,3.

Bambang memastikan BMKG akan terus memonitor perkembangan gempa bumi susulan dan hasilnya akan diinformasikan kepada masyarakat melalui media.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement