Sabtu 10 Apr 2021 18:58 WIB

Mentan SYL Tinjau Lahan Pertanian Terdampak Bencana di NTT

Setiap rumah terdampak bencana diberikan bantuan bibit pisang varietas baru

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna meninjau lokasi yang terdampak bencana alam akibat badai tropis seroja dan sekaligus menyerahkan bantuan sembako 20 truk dan sarana pertanian.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna meninjau lokasi yang terdampak bencana alam akibat badai tropis seroja dan sekaligus menyerahkan bantuan sembako 20 truk dan sarana pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna meninjau lokasi yang terdampak bencana alam akibat badai tropis seroja dan sekaligus menyerahkan bantuan sembako 20 truk dan sarana pertanian. Kunjungan ini sebagai respon cepat Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan mengambil langkah strategis guna menangani dampak bencana alam khususnya mengembalikan produksi padi, jagung dan peternakan.

"Saya hadir di sini untuk bangsa dan negara dan ini adalah perintah Bapak Presiden Jokowi. Untuk itu, hari ini memberikan bantuan darurat berupa sembako dan melihat pertanian yang terdampak ada padi, jagung dan peternakan yang habis terkena bencana alam untuk segera dilakukan upaya pemulihan," ujar Mentan SYL saat menyerahkan bantuan sembako bersama Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Posko Bencana Alam NTT Kantor Gubernuran, Sabtu (10/4). 

Sebelum penyerahan bantuan ini, Mentan SYL bersama Bupati Kupang meninjau lahan pertanian dan peternakan yang terdampak bencana alam di Oesao, Kabupaten Kupang. Lebih lanjut SYL menyebutkan penanganan dampak bencana alam di NTT saat ini merupakan salah satu perhatian utama Kementan. 

Oleh karena itu, ia memerintahkan jajaran Kementan bersama pemerintah daerah untuk menyusun rumusan program yang tepat guna pemulihan produksi padi, jagung dan peternakan mengingat NTT merupakan sentra produksi jagung dan sapi. "Masalah padi, jagung dan ternak akibat bencana alam ini saya akan hitung dan saya perintahkan dirjen untuk turun cepat menyusun agenda dan program nyata," tuturnya.

SYL menambahkan pihaknya pun tidak hanya membantu pemulihan budi daya padi, jagung dan peternakan, tapi juga bantuan program yang dapat meningkatkan perekomonian masyarakat. Setiap rumah yang terdampak bencana alam diberikan bantuan bibit pisang varietas baru dihasilkan Badan Litbang Kementan hingga difasilitasi aspek hilirnya.

"Kita siapkan bibit pisang 100 ribu pohon, tanam setiap rumah, hasilnya sangat bagus beda dengan pisang umumnya. Namun yang saya inginkan bukan soal makan pisangnya, tapi hasilnya dikelola dengan home industri. Bikin kripik dalam kemasan yang bagus dan nilai jualnya tinggi," jelasnya.

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) berkunjung ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) guna meninjau lokasi yang terdampak bencana alam akibat badai tropis seroja dan sekaligus menyerahkan bantuan sembako 20 truk dan sarana pertanian. - (Kementan)

Sementara itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan kunjungan Mentan SYL tentunya tidak hanya menyerahkan bantuan sembako. Namun demikian, yang penting adalah untuk memberikan bantuan dan program pemulihan dan peningkatan hasil pertanian utama padi, jagung dan peternakan. "Jadi bukan hanya menyerahkan sembako saja. Yang jelas kalau Pak Menteri Pertanian turun, artinya bantuan utamanya adalah untuk sektor pertanian," tegasnya.

Perlu diketahui, badai tropis seroja yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) menghadirkan angin kencang, banjir bandang dan tanah longsor sehingga membuat beberapa wilayah NTT porak-poranda. Selain kerusakan bangunan, juga sektor pertanian khusus tanaman padi, jagung dan peternakan. Bantuan sembako 20 truk disalurkan untuk korban bencana alam di Kota Kupang, Kabupaten Malaka, Flores Timur, Lembata dan Sumba Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement