Sabtu 10 Apr 2021 04:51 WIB

Tak Ada Upacara Kenegaraan untuk Pangeran Philip

Pangeran akan disemayamkan di Kastil Windsor menjelang pemakaman di Kapel St George.

 Pangeran Philip dari Inggris meninggalkan rumah sakit King Edward VII di belakang mobil di London, Selasa, 16 Maret 2021. Suami Ratu Elizabeth II yang berusia 99 tahun itu dirawat di rumah sakit setelah menjalani prosedur jantung.
Foto: AP/Alastair Grant
Pangeran Philip dari Inggris meninggalkan rumah sakit King Edward VII di belakang mobil di London, Selasa, 16 Maret 2021. Suami Ratu Elizabeth II yang berusia 99 tahun itu dirawat di rumah sakit setelah menjalani prosedur jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mendiang suami Ratu Inggris Elizabeth, Pangeran Philip, tidak akan dimakamkan dengan upacara kenegaraan karena pembatasan berkaitan dengan pandemi Covid-19.Jenazah Yang Mulia akan disemayamkan di Kastil Windsor menjelang pemakaman di Kapel St George.

"Ini sejalan dengan kebiasaan dan keinginan Yang Mulia," kata College of Arms, lembaga yang mengatur tata upacara Kerajaan Inggris, dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Pengaturan pemakaman telah diubah mengingat keadaan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19. Warga diminta tidak berusaha untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam acara apa pun untuk menggantikan (upacara) pemakaman.

Philip menghabiskan empat minggu di rumah sakit awal tahun ini untuk perawatan infeksi dan menjalani operasi jantung, tetapi kembali ke Windsor pada awal Maret. Dia meninggal dunia pada Jumat, dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-100.

Pesona dan keengganan sang pangeran untuk mentolerir orang-orang yang dianggapnya bodoh atau penjilat, membuatnya dihormati oleh sebagian warga Inggris. Namun bagi sejumlah orang, sikapnya yang terkadang kasar membuatnya tampak kasar dan penyendiri.

Dia adalah favorit para editor surat kabar yang ingin mendapatkan komentar yang berbeda di acara-acara resmi.Mantan perwira angkatan laut, yang bertugas di Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama perang, itu mengakui bahwa dia merasa sulit untuk melepaskan karir militer yang dia cintai untuk mengambil peran sebagai suami ratu--yang menurut dia tanpa ketentuan yang jelas.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Pangeran Philip telah membantu membimbing keluarga kerajaan dan monarki sehingga mereka tetap menjadi bagian yang sangat penting untuk keseimbangan dan kebahagiaan kehidupan nasional Inggris.

"Kepada Yang Mulia dan keluarganya, perhatian bangsa harus kita tujukan hari ini. Karena mereka telah kehilangan bukan hanya figur publik yang sangat dicintai dan sangat dihormati, tetapi juga suami yang setia dan ayah, kakek, yang bangga dan penuh kasih, dan, dalam beberapa tahun terakhir (juga menjadi) kakek buyut," kata Johnson.

sumber : Reuters/antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement