Sabtu 10 Apr 2021 00:16 WIB

Junta Militer Myanmar: Kementerian akan Beroperasi Penuh

Lebih dari 600 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan Myanmar

Red: Nur Aini
Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.
Foto: Anadolu Agency
Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Junta militer Myanmar pada Jumat (9/4) mengatakan bahwa aksi protes terhadap pemerintahannya berkurang sejak orang-orang menginginkan perdamaian.

Kementerian-kementerian pemerintah akan segera beroperasi penuh, kata juru bicara junta Myanmar Brigadir Zaw Min Tun pada konferensi pers di ibu kota, Naypyitaw. Lebih dari 600 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan Myanmar yang menindak aksi protes terhadap kudeta pada 1 Februari di mana militer menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga

Kegiatan operasional di negara Asia Tenggara itu terhenti karena adanya aksi pemogokan dan protes luas terhadap kekuasaan militer.

"Alasan berkurangnya aksi protes adalah karena kerja sama para warga yang menginginkan perdamaian, yang kami hargai," kata Zaw Min Tun.

"Kami meminta warga untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan dan membantu mereka," ujar dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement