Jumat 09 Apr 2021 19:16 WIB

Bank Himbara akan Salurkan Modal Kerja ke Sektor Pariwisata

Selain sektor pariwisata, modal kerja juga disalurkan ke perhotelan dan restoran.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pariwisata di Bali (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pariwisata di Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bank himpunan milik negara (Himbara) akan menyalurkan modal kerja ke sektor-sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Adapun sektor tersebut mencakup pariwisata, perhotelan, dan restoran. 

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan kucuran modal kerja juga akan diberikan di Provinsi Bali yang menjadi prioritas. "Sektor pariwisata, perhotelan, dan restoran jadi prioritas di Bali. Tadi malam sudah rapat dengan Pak Suahasil (Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara) dan dirut Himbara mulai didata seluruh nasabah yang milik Himbara untuk rolling modal kerja tambahan," ujarnya saat acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (9/4).

Baca Juga

Menurutnya kebijakan yang diterbitkan OJK bersama stimulus dari pemerintah dan Bank Indonesia membuat stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga. Meskipun pertumbuhan kredit memang masih minus sekitar dua persen.

"Kredit besar tidak akan recover pulih kalau demand belum tumbuh. Bagaimana hotel akan beri kredit kalau pengunjung belum ada. Bagaimana transportasi ngambil modal tambahan kalau gak ada penumpangnya, dan sebagainya,” ucapnya.

Hanya saja, kata Wimboh, leading indicator menunjukkan ada tanda-tanda pertumbuhan, sehingga pemangku kepentingan termasuk OJK mulai siap-siap agar semua sektor bisa bertumbuh cepat, terutama sektor perhotelan, cafe, dan restoran.

“Ada tujuh ribu pengunjung ke Denpasar. Pasti hotel-hotel harus siap-siap menyiapkan utilitynya,” ucapnya.

Maka itu OJK akan mulai berkoordinasi dengan Himbara untuk mendata para nasabah sektor-sektor tersebut agar cepat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Ke depan OJK optimis penyaluran kredit bisa pulih dengan cepat dengan adanya program vaksinasi.

"Itu semua kami harapkan pada 2021 recovery lebih cepat, optimisme harus ada. Kita datang ke Bali, bahwa kita sudah bisa traveling dan aman. Kita sudah traveling ke Semarang, Surabaya, bahkan Sumatra barat, dan sebagainya dan kita lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan tidak masalah. Kami bersama sektor jasa keuangan tahun ini kita harapkan jadi momentum kebangkitan kita untuk UMKM dan korporasi,” ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement