Jumat 09 Apr 2021 13:05 WIB

Surabaya akan Buka Kembali Delapan Taman

Pemkot Surabaya membatasi jumlah pengunjung setiap taman hanya 50 persen.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan pembangunan patung Suro dan Boyo di Taman Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/4). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membuka kembali taman-taman yang sebelumnya ditutup dalam upaya mencegah penularan Covid-19.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Pekerja menyelesaikan pembangunan patung Suro dan Boyo di Taman Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/4). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membuka kembali taman-taman yang sebelumnya ditutup dalam upaya mencegah penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal membuka kembali taman-taman yang sebelumnya ditutup dalam upaya mencegah penularan Covid-19. Pembukaan taman dimulai Sabtu (10/4), dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ada delapan taman aktif yang rencananya dibuka. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, pembukaan delapan taman aktif itu mewakili beberapa wilayah di Surabaya, yakni, Surabaya Utara, Barat, Timur, dan Selatan.

"Jadi ini memang paralel kami siapkan, termasuk dengan tenaga kami. Termasuk juga kita melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan)," kata Anna di Surabaya, Jumat (9/4).

Delapan taman aktif yang dibuka terdiri dari Taman Pelangi, Taman Harmoni, Taman Kebun Bibit Wonorejo, Taman PUPR, Taman Sejarah, Taman Prestasi, Taman Flora Bratang, dan Taman Cahaya. Tidak menutup kemungkinan ke depannya taman-taman yang lain juga menyusul dibuka.

"Nanti kalau sudah bisa lagi, kita akan tambah lagi. Mungkin tambah jamnya dulu. Nanti kita evaluasi," ujarnya.

Pembukaan delapan taman aktif ini, kata Anna, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Setiap pengunjung diwajibkan memakai masker, menjaga jarak, dan tidak bergerombol. Pemkot juga membatasi jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas taman.

Anna menyatakan, pembukaan taman aktif ini dengan melibatkan masyarakat. Salah satunya dalam upaya menjaga protokol kesehatan. Menurut dia, alasan dibukanya taman ini lantaran masyarakat sekitar sebagian besar menginginkan objek wisata seperti taman kembali dibuka.

Anna mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan. Pihaknya tak ingin, pembukaan taman ini justru berdampak pada klaster baru Covid-19.

"Saya ingin sekali mengimbau juga tolong sama-sama menjaga. Tidak hanya kami pemerintah dan petugas taman. Karena kondisinya berbeda dengan sebelumnya (pandemi). Makanya kita juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement