Kamis 08 Apr 2021 23:11 WIB

Langkah Amerika Serikat Pulihkan Bantuan Palestina Dipuji

Amerika serikat memulihkan kembali bantuan untuk Palestina

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Amerika serikat memulihkan kembali bantuan untuk Palestina. Bendera Amerika Serikat
Amerika serikat memulihkan kembali bantuan untuk Palestina. Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH –Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memuji pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Joe Biden untuk melanjutkan dukungan bantuan keuangan Amerika Serikat untuk Palestina. UNRWA menyebut Palestina berada dalam keadaan kritis di tengah pandemi Covid-19.

"UNRWA sangat senang bahwa sekali lagi kami akan bermitra dengan Amerika Serikat untuk memberikan bantuan kritis kepada beberapa pengungsi paling rentan di Timur Tengah," kata komisaris jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Arabiya, Kamis (8/4).

Baca Juga

Lazzarini menyampaikan, kontribusi Amerika Serikat datang pada saat kritis. "Karena kami terus menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadirkan pandemi Covid-19," tambah Lazzarini.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengatakan negaranya bakal memulai kembali bantuan ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Bantuan ekonomi dan pembangunan sebesar 75 juta dolar Amerika Serikat bakal disalurkan ke Tepi Barat dan Jalur Gaza. 

Dana sebesar 10 juta dolar Amerika Serikat untuk program pembangunan akan turut disalurkan melalui Badan Pembangunan Intenasional Amerika Serikat (USAID). Sementara 150 juta dolar AS bakal disumbangkan kepada UNRWA. Pada era pemerintahan Trump, Amerika Serikat menyetop kontribusi atau bantuan untuk UNRWA. Selain itu, Trump pun menghentikan bantuan USAID untuk Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Langkah-langkah itu dipandang secara luas sebagai cara untuk menekan kepemimpinan Palestina agar bersedia terlibat dalam pembicaraan damai dengan Israel. 

Setelah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017, Palestina memutuskan mundur dari perundingan damai yang dimediasi Washington. Amerika Serikat dianggap sudah tidak lagi menjadi mediator yang netral karena memihak pada kepentingan politik Israel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement