Jumat 09 Apr 2021 05:36 WIB

SKK Migas Kejar Tambahan Produksi 3.500 Barel per Hari

Tantangan mencapai lifting diharapkan teratasi dengan kolaborasi yang baik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Kapal tanker pembawa minyak. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menargetkan penambahan produksi minyak 3.500 barel per hari (bph) di tahun ini.
Foto: Penyidik Kejaksaan Agung
Kapal tanker pembawa minyak. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menargetkan penambahan produksi minyak 3.500 barel per hari (bph) di tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menargetkan penambahan produksi minyak 3.500 barel per hari (bph) di tahun ini. Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan hal ini terwujud pascarampungnya strategi percepatan produksi migas nasional. Selain itu, percepatan produksi juga berdampak pada verifikasi salur gas sebesar 205 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Selama 2 hari berdiskusi bersama KKKS dalam FGD (Focus Group Discussion) Pencapaian Produksi dan Lifting Tahun 2021, kami telah menyepakati langkah-langkah taktis dan strategis yang dapat dilaksanakan sehingga terdapat peningkatan dari potensi teridentifikasi menghasilkan tambahan produksi minyak sebesar 3.500 BOPD yang jika ditambahkan dengan potensi penambahan produksi dari program filling the gap yang sebesar 11.900 BOPD maka ada akan ada tambahan sebesar 15.400 BOPD dari posisi forecast last update," kata Julius, Kamis (8/4).

Dengan adanya tambahan produksi minyak tersebut, maka total potensi tambahan produksi minyak pada 2021 mencapai 9.103 BOPD secara rerata tahunan. “Masih ada gap yang harus dipenuhi guna mencapai target 705 ribu BOPD, namun kami optimis target tersebut dapat kami capai,” tambahnya.

Sedangkan untuk gas, Julius meyakini target yang tercantum dalam APBN 2021 akan tercapai. “Angka salur gas yang telah terverifikasi sebesar 205 MMSCFD, namun hal tersebut tetap perlu dikawal agar penyerapan oleh offtaker dapat terlaksana dengan baik”, lanjutnya.

Diskusi antara SKK Migas bersama KKKS dan pemangku kepentingan lain di hulu migas terbagi menjadi 5 topik yaitu percepatan pemboran dan workover, penambahan program kerja, komersialisasi gas, optimasi program well service serta strategic alliance, dan sharing facilities dan peralatan.

“Dari tiap-tiap kelompok, kami berhasil mengidentifikasi secara detil langkah-langkah yang harus dilakukan oleh SKK Migas dan KKKS guna mendukung percepatan produksi migas di tahun 2021. Kami bersyukur hasil yang positif ini dapat diperoleh pada kuartal pertama 2021 sehingga upaya mengejar ketertinggalan dapat segera kami laksanakan pada kuartal berikutnya,” ungkap Julius.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan tantangan capaian produksi dan lifting tahun 2021 diharapkan dapat diatasi dengan kolaborasi yang baik antara SKK Migas, KKKS, Kementerian ESDM serta stakeholders lainnya dan technology provider.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement