Jumat 09 Apr 2021 06:37 WIB

Korban Tewas Akibat Siklon Seroja NTT Menjadi 163 Jiwa

BNPB juga mencatat sebanyak 45 orang juga masih hilang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Pemulihan infrastruktur dilakukan untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat setempat pascabencana alam yang terjadi pada Minggu (4/4) tersebut.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021). Pemulihan infrastruktur dilakukan untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat setempat pascabencana alam yang terjadi pada Minggu (4/4) tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa yang tewas akibat Siklon Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah jadi total sebanyak 163 jiwa hingga Kamis (8/4) malam. Korban terbanyak berasal dari Flores Timur sebanyak 61 jiwa.

Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letnan Jendral TNI Doni Monardo menyebutkan 163 orang korban meninggal dunia tersebar di 11 kabupaten di NTT.

"Rinciannya 71 jiwa dari Flores Timur, 43 orang dari Lembata, 27 dari Alor, Kota Kupang enam jiwa, enam orang dari Malaka, tiga dari Kabupaten Kupang, dua dari Rote Ndao, dua dari Sabu Raijua, satu jiwa dari Ngada, satu jiwa dari Sikka, satu orang dari Ende," katanya saat memaparkan data terupdate Siklon Seroja NTT, Kamis malam.

Kemudian, BNPB juga mencatat sebanyak 45 orang juga masih hilang. Mereka berasal dari Flores Timur sebanyak lima orang, 25 orang dari Lembata, 14 orang dari Alor, dan satu dari Kabupaten Kupang. Kemudian 61 orang dari Flores Timur mengalami luka ringan, 49 orang dari Lembata, dua dari Ngada, dan 20 orang dari Belu juga mengalami luka-luka meski tak berat.  "Total sebanyak 132 orang mengalami luka ringan," katanya.

Kemudian, dia melanjutkan, jumlah pengungsi tercatat total sebanyak 20.929. Rinciannya yaitu sebanyak 1.361 orang dari Flores Timur, 5.479 orang dari Malaka, 812 orang dari Lembata, 10.000 orang dari Sumba Timur, kemudian 1.072 dari Rote Ndao, kemudian 346 dari Sabu Raijua, 776 orang dari Timor Tengah Selatan, 299 dari Alor, 628 dari Belu, dan 156 orang dari Timor Tengah Utara.

Tak hanya korban manusia, BNPB juga mencatat total ribuan rumah yang tersebar di 18 kabupaten/kota terdampak juga mengalami kerusakan.  "Rinciannya 2.595 rumah rusak berat, 225 rumah rusak sedang, dan 5.502 rumah rusak ringan," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement