Jumat 09 Apr 2021 06:04 WIB

Vaksinasi Nakes di Jawa Timur Telah 100 Persen

Satgas terus menggencarkan vaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Tenaga kesehatan (nakes) disuntik vaksin COVID-19 sinovac,  di Puskesmas Jelakombo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (27/1/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 tahap satu sebanyak 4 ribu dosis dengan prioritas tenaga kesehatan.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
Tenaga kesehatan (nakes) disuntik vaksin COVID-19 sinovac, di Puskesmas Jelakombo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (27/1/2021). Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 tahap satu sebanyak 4 ribu dosis dengan prioritas tenaga kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Staf Khusus Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr. Makhyan Jibril Al-Farabi mengungkapkan, capaian vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan di wilayah aetempat telah mencapai 100 persen. Artinya, kata dia, sudah sebanyak 233.405 tenaga kesehatan di wilayah setempat yang disuntik vaksin Covid-19.

"Sementara pelayanan publik yang sudah divaksin jumlahnya 984.731 orang, dan 225.908 ansia juga sudah divaksin. Jumlah masyarakat Jatim yang telah divaksin mencapai sekitar 1,4 juta orang," kata Jibril dikonfirmasi Kamis (8/4).

Jibril menegaskan, pihaknye terus menggencarkan proses vaksinasi dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Jumlah vaksin yang diterima Pemprov Jatim ddiakuinya sebanyak 3.182.660 dosis. Rinciannya sebanyak 2.687.160 dosis vaksin merk Sinovac, dan 495.500 dosis vaksin merk Astra Zeneca.

Jibril berpendapat, vaksinasi menjadi salah satu faktor yang membuat Jatim mampu menekan penularan Covid-19. Dimana saat ini ada 10 daerah di Jawa Timur yang berstatus zona kuning atau berisiko rendah penularan Covid-19. Sementara 28 kabupaten/ kota sisanya berstatus zona oranye atau berisiko sedang penularan Covid-19."Alhamdulillah 10 dari 38 daerah di Jatim masuk zona kuning, dan 28 sisanya zona orange (Covid-19)" kata dia.

Faktor lain yang membuat kasus Covid-19 di Jatim menurun menurutnya adalah kerja sama efektif dari berbagai pihak. Seperti aparat yang melakukan penegakan hukum, pemerintah yang melakukan program penanggulangan dan pengendalian, serta masyarakat yang menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, penurunan kasus Covid-19 di Jatim juga diakuinya tak lepas dari pelaksanaan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Kampung Tangguh juga dianggapnya memiliki peran penting dalam upaya mengendalikan penularan Covid-19 di tingkat RT-RW.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement