Kamis 08 Apr 2021 16:22 WIB

Muhaimin Minta Jokowi Perhatikan Kesehatan Santri

Anggaran pesantren mengalami hambatan yang kemungkinan karena APBN

Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan kendati konstitusi dan sejumlah UU telah menjamin hak masyarakat hukum adat, tapi praktiknya ketentuan itu belum dipenuhi. Padahal kontribusi mereka sangat nyata bagi Indonesia.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan kendati konstitusi dan sejumlah UU telah menjamin hak masyarakat hukum adat, tapi praktiknya ketentuan itu belum dipenuhi. Padahal kontribusi mereka sangat nyata bagi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meminta Presiden Joko Widodo untuk memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk kesehatan santri di seluruh Tanah Air.

"Harapan besar kami, pemerintah dan presiden memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terutama di bidang kesehatan para santri santri kita di berbagai pelosok Tanah Air," kata Muhaimin dalam sambutannya di hadapan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/4).

Muhaimin menjelaskan lima tahun lalu, terdapat anggaran kesehatan dari pemerintah pusat untuk pesantren. Hanya saja, beberapa waktu terakhir, anggaran pesantren mengalami hambatan yang kemungkinan karena APBN. Ke depan, dia berharap anggaran untuk kesehatan semakin meningkat.

Musyawarah nasional (Munas) alim ulama dan musyawarah kerja nasional (Mukernas) PKB tahun 2021 dibuka langsung Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Kamis.

Muhaimin mengatakan para kiai dan para ulama yang diundang adalah para tokoh-tokoh bangsa, yang selama ini berkontribusi dan senantiasa memiliki komitmen yang tinggi, untuk mengabdikan diri bagi keutuhan bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus mendorong kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Dia mengatakan, penyelenggaraan dan pemulihan pendidikan di saat pandemi bukan hal yang mudah. Berbagai upaya harus dilaksanakan secara mandiri maupun bersama-sama dengan pemerintah.

Menurut dia, para kiai dan para ulama pesantren yang terlibat di dalam Munas Alim Ulama adalah bagian dari para pimpinan pondok pesantren. Mereka  tetap terus secara konsisten menjalankan pelaksanaan pengajaran dan pendidikan, meskipun di era pandemi yang sulit.

"Beliau-beliau memimpin pesantren, bahkan selama satu tahun lebih ini berhasil melakukan Lockdown secara mandiri," jelas Muhaimin.

Sejumlah pondok pesantren yang telah berhasil dan sukses tetap melakukan pengajaran selama pandemi Covid-19 diantaranya Ponpes Lirboyo Kediri dengan jumlah santri 32 ribu santri yang tetap bermukim di dalam Pesantren."Bahkan ada keluhan orang tua santri, karena sudah setahun lebih tidak boleh menengok putra-putrinya," ungkap Muhaimin.

Kemudian Ponpes Ploso Kediri dengan 20 ribu santri, Ponpes Tebuireng dengan 10 ribu santri, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi dengan 10 ribu santri, Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon dengan lima ribu santri, Ponpes API Magelang dengan 13 ribu, Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang dengan 10 ribu santri dan ponpes lainnya di Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement