Kamis 08 Apr 2021 14:55 WIB

Pelatih Persib Soroti Wasit di Laga Terakhir Grup C

Persib akan menghadapi Persebaya pada perempat final Piala Menpora 2021.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Bek Persik Kediri Yusuf Meilana Fuad Burhani berusaha menendang bola dalam pertandingan lanjutan Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (7/4). Pertandingan antara Persela Lamongan melawan Persik Kediri tersebut berakhir imbang dengan skor 2-2. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Bek Persik Kediri Yusuf Meilana Fuad Burhani berusaha menendang bola dalam pertandingan lanjutan Grup C Piala Menpora 2021 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Kamis (7/4). Pertandingan antara Persela Lamongan melawan Persik Kediri tersebut berakhir imbang dengan skor 2-2. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Babak penyisihan Grup C di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (7/4) menutup fase pertama turnamen Piala Menpora. Grup C yang memiliki lima tim di dalamnya memiliki jumlah pertandingan yang lebih banyak dibandingkan tim lain.

Dua laga terakhir di grup ini antara Persik melawan Persela dan Persebaya melawan PSS Sleman disorot banyak pihak termasuk pelatih Persib Robert Rene Alberts. Hal ini karena Persib yang berada di Grup D belum mengetahui siapa lawan di babak delapan besar sebelum hasil babak penyisihan Grup C keluar.

Baca Juga

Robert menyoroti dua laga tersebut dari segi kepemimpinan wasit. Menurutnya, Persik Kediri seharusnya mendapatkan penalti di menit akhir.

"Saya rasa banyak penikmat sepak bola Indonesia berbicara soal bagaimana Persik Kediri tidak mendapat penalti di akhir. Apalagi yang bisa dilakukan Persik, karena seharusnya mereka mendapat dua penalti," kata Robert, Kamis (8/4).

Robert mengaku paham jika sampai Persik bereaksi keras atas keputusan itu. Karena saat kejadian, pemain Persik dijegal dua pemain lawan tepat di kotak penalti.

"Di laga lainnya, ketika ada situasi seperti itu, hadiah penalti diberikan. Memang liga belum jelas kapan akan dimulai, tapi jika melihat situasi itu, semua orang bertanya-tanya karena itu jelas penalti bagi Persik," kata Robert.

Padahal, Robert menikmati pertandingan kemarin karena Persik bermain dengan 10 pemain. Sehingga dia melihat bagaimana perjuangan kedua tim untuk mendapatkan satu slot untuk babak delapan besar.

"Ini waktunya untuk menikmati sepak bola, Persik bermain dengan 10 pemain dengan mengerahkan kemampuan terbaiknya dan pada akhirnya mereka seharusnya layak mendapatkan penalti. Ini turnamen untuk pemain bisa memulai lagi dan menikmati permainan, bukan soal hasil," kata Robert.

Laga Persik dan Persela berakhir imbang dengan skor 2-2. Sementara PSS menang dari Persebaya dengan skor akhir 1-0. Atas hasil tersebut, PSS keluar sebagai juara grup dan Persebaya sebagai runner up grup. Sehingga Persib akhirnya bertemu dengan Persebaya sebagai lawan di babak delapan besar akhir.

"Karena keadaan itu, satu tim mendapatkan penalti dan tim lainnya tidak mendapatkan penalti. Karena itu kami harus menghadapi Persebaya," kata Robert.

Laga PSS kontra Persebaya juga memicu kontroversi. Sebab, PSS mendapatkan penalti tanpa ada pemainnya yang dijegal di kotak terlarang. Arsyad yang menggocek bola di kotak 16 Persebaya jatuh sendiri dan tendangannya melenceng. Namun wasit menunjuk titik putih dan dieksekusi dengan sempurna oleh Irfan Bachdim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement