Kamis 08 Apr 2021 07:21 WIB

Dubes Myanmar untuk Inggris Diusir dari Kedutaan Negara

Zwar Minn tak bisa masuk ke kedutaan karena dikunci oleh wakilnya yang pro militer.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi: Tentara Myanmar.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Tentara Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar Myanmar untuk London Kyaw Zwar Minn telah diusir dari kedutaan negara. Hal ini dilakukan oleh wakilnya, yang dilaporkan bertanggung jawab atas nama junta militer.

Kyaw Zwar Minn telah memutuskan hubungan dengan junta militer yang berkuasa sejak melakukan kudeta pada 1 Februari. Dia juga menyerukan pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi yang ditahan. "Saya telah dikunci," kata Kyaw Zwar Minn kepada Reuters di luar kedutaan di pusat Kota London.

Baca Juga

"Ini semacam kudeta di tengah London. Anda dapat melihat bahwa mereka menempati gedung saya," ujar Kyaw Zwar Minn menambahkan.

Kyaw Zwar Minn telah berbicara dengan Kantor Luar Negeri Inggris tentang situasi yang dihadapinya. Empat sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa wakil duta besar Chit Win telah mengambil alih jabatan d’affairs. Dia serta atase militer telah meminta duta besar keluar dari gedung kedutaan negara.

Kyaw Zwar Minn berdiri di luar gedung kedutaan yang telah dikunci. Sejumlah polisi berjaga di sekitar kedutaan. "Ini gedung saya, saya harus masuk ke dalam. Itu sebabnya saya menunggu di sini," kata Kyaw Zwar Minn.

Pengusiran Kyaw Zwar Minn menuai aksi protes di luar Kedutaan Myanmar di London. Kyaw Zwar Minn tampak berbicara kepada pengunjuk rasa. Sejumlah polisi tampak berjaga di sekitar kedutaan.

“Kami mengetahui adanya protes di luar kedutaan Myanmar di Mayfair, London.  Petugas ketertiban umum hadir. Tidak ada penangkapan," ujar Polisi Metropolitan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Dua Hal yang tak Lagi Perlu Dilakukan untuk Cegah Covid-19

Bulan lalu, Kyaw Zwar Minn telah menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi. Keberaniannya menentang junta militer mendapat pujian dari Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Inggris telah memberikan sanksi kepada anggota militer Myanmar dan beberapa kepentingan bisnisnya sebagai akibat dari kudeta. Inggris juga menuntut pemulihan demokrasi di Myanmar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement