Rabu 07 Apr 2021 20:24 WIB

Kembangkan Wawasan, SMK BST Magangkan Siswa ke Korsel

Siswa SMK BST harus dapat memahami dan memiliki keterampilan di bidang fiber optik. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
SMK BST menyiapkan program magang kerja ke Korea Selatan untuk 10 siswa terbaik.
Foto: Istimewa
SMK BST menyiapkan program magang kerja ke Korea Selatan untuk 10 siswa terbaik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SMK Borsya Telekomunikasi (BST) menargetkan bisa menghasilkan lulusan yang siap untuk bekerja di berbagai perusahaan telekomunikasi. Oleh karena itu, menurut Pembina Borsya Foundation, Boris Syaifullah, siswa SMK BST harus memiliki kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. 

Dia mencontohkan, betapa langkanya SDM di bidang Fiber Optik. Ke depan, pihaknya ingin siswa SMK BST dapat memahami dan memiliki keterampilan di bidang fiber optik yang nantinya akan ditunjukkan dengan sertifikat keahlian bagi lulusan SMK BST.

Untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa SMK BST, Boris juga menyiapkan program magang kerja ke Korea Selatan untuk 10 siswa terbaik. 

"Mereka akan ditempatkan di perusahaan-perusahaan di Korea Selatan, baik yang selama ini menjadi mitra PT Borsya Cipta Communica maupun perusahaan yang relevan bagi pengembangan keterampilan siswa SMK BST," Boris yang juga ketua Apnatel Jawa Barat dalam siaran persnya, Rabu (7/4).

Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan akan keterampilan dan keahlian yang paling mutakhir, pihaknya juga akan mengundang praktisi dari perusahaan-perusahaan nasional dan internasional untuk menjadi guru tamu.

"Saya ingin kehadiran sekolah ini bisa menjadi solusi bagi pemerintah untuk mendapatkan sdm yang handal sehingga terciptanya zero blank spot di Wilayah timur Indonesia bisa segera tercapai," kata Boris selaku CEO Borsya Grup

Borsya Foundation pun, kata dia, mengadakan in house training (IHT) tenaga pendidik dan kependidikan di Hotel Kaloka, Sumbawa Besar. Menurut Pembina Borsya Foundation, Boris Syaifullah, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru-guru dan tenaga kependidikan yang nanti akan mengajar di SMK Borsya Telekomunikasi.

Apalagi, guru-guru juga akan menjadi teladan bagi para anak didik. "Saya ingin menjadikan SMK Borsya Telekomunikasi sebagai Learning Community HUB yang akan mengintegrasikan persoalan di keluarga, masyarakat, dunia usaha hingga tren global," ujar Boris.

Hal itu, menurut Boris, akan mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang nyata. 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement