Rabu 07 Apr 2021 16:07 WIB

Kapolri Dampingi Panglima Buka Latsitarda Nusantara ke-41 

Latsitarda akan memupuk dan memantapkan kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat. 

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) menyerahkan tas secara simbolis kepada perwakilan peserta dari taruni Akademi Kepolisian (Akpol) saat Pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XXXIX/2019 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/4/2019).
Foto: Antara/Moch Asim
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) menyerahkan tas secara simbolis kepada perwakilan peserta dari taruni Akademi Kepolisian (Akpol) saat Pembukaan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XXXIX/2019 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (1/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membuka Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) ke-41 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (7/4). Sebanyak 802 taruna dari berbagai matra mengikuti Latsitrada. 

"Di antaranya 227 taruna Akademi Militer (Akmil), 101 taruna Akademi Angkatan Laut (AAL), 91 taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) dan 282 taruna Akademi Kepolisian (Akpol). Unsur mahasiswa sebanyak 100 orang yang berasal dari sejumlah Universitas di Provinsi Sumatera Utara," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Rabu (7/4).

Menurut Argo, Latsitarda akan memupuk dan memantapkan kemanunggalan TNI-Polri dengan rakyat. Kemudian juga menanamkan dan menumbuhkembangkan jiwa kejuangan, cinta tanah air. Serta semangat integrasi para Taruna/Taruni, Praja dan Mahasiswa, sebagai upaya membangun soliditas TNI-Polri dan rakyat.

"Latihan digelar dibeberapa lokasi yakni di Satlat-1/Macan di Kabupaten Simalungun, Satlat-2/Hiu di Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Satlat-3/Elang di Kota Tebing Tinggi, Deli Serdang dan Satlat-4/Kijang di Kota Medan. Latsitarda dimulai sejak tanggal 8 April hingga 24 April 2021," jelas Argo.

Dikatakan Argo, sasaran fisik pelatihan ini ialah para taruna melakukan perbaikan rumah ibadah, perbaikan fasilitas umum atau fasum seperti pos kamling, MCK umum. Kemudian juga melakukan perbaikan drainase, perbaikan rumah layak huni serta perbaikan dengan melakukan pengaspalan jalan dan pavingisasi. 

Sementara pelatihan dengan sasaran non fisik ialah para taruna melakukan berbagai kegiatan sosial berupa penyuluhan Covid-19, narkoba, kesehatan, penguatan desa atau Kampung Tangguh. Selanjutnya melakukan penanaman nilai juang terhadap masyarakat, pengenalan Akademi TNI dan Akpol juga pelatikan Drum Band.

“Para taruna juga melakukan anjangsana ke tokoh agama dan masyarakat setempat,” tutup Argo. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement