Rabu 07 Apr 2021 15:51 WIB

Atasi Ranjau Milisi Kolombia, Venezuela Minta Bantuan PBB

Venezuela menuding pemerintahan Kolombia lindungi milisi bersenjata.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Foto: AP/Ariana Cubillos
Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

REPUBLIKA.CO.ID,  CARACAS -- Venezuela meminta bantuan dari PBB untuk mengatasi bentrokan besar yang telah terjadi di perbatasan. Bentrokan terjadi antara militer Venezuela dengan kelompok bersenjata Kolombia.

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza mengatakan, Pemerintah Venezuela meminta bantuan teknis dari United Nations Service for Mine Action (UNMAS) untuk menonaktifkan ranjau darat yang ditanam oleh kelompok bersenjata Kolombia di perbatasan. Menurut Arreaza, angkatan bersenjata Venezuela memiliki pasukan yang terlatih di bidang ranjau. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, Venezuela membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk mengatasinya.
 
"Meskipun angkatan bersenjata kami memiliki pengetahuan, dengan beberapa terlatih di wilayah ranjau, teknologi berubah dan ada kontribusi baru dan protokol baru, dan kami ingin lembaga ini, yang didedikasikan untuk itu, dapat memberikan nasehat kepada angkatan bersenjata kami untuk benar-benar menghancurkan wilayah itu," kata Arreaza  dilansir Anadolu Agency, Rabu (7/4).
 
Arreaza juga meminta PBB membuka penyelidikan terhadap kelompok bersenjata yang bersembunyi di perbatasan. Dia menuding bahwa pemerintahan Presiden Kolombia Ivan Duque melindungi kelompok bersenjata tersebut.
 
“Kemana perginya kelompok ini, para teroris yang berada di Apure (negara bagian) ini? Apakah mereka pergi ke Barinas? Tidak, mereka pergi ke Arauca, departemen Kolombia, dan di sana mereka dilindungi. Atau apakah Anda memiliki informasi di media bahwa beberapa dari kelompok yang disingkirkan oleh Angkatan Bersenjata Venezuela dari Apure ini telah diberhentikan atau dituntut di Kolombia? Tidak, karena mereka tidak dihentikan," kata Arreaza. 
 
Arreaza meminta PBB membantu Venezuela membangun saluran komunikasi langsung dengan pemerintah Kolombia, agar kedua pemerintahan dapat bekerja sama dalam mengatasi krisis di perbatasan. Permintaan Arreaza datang sehari setelah pemerintah Presiden Nicolas Maduro melaporkan bahwa delapan tentara Venezuela telah tewas dalam bentrokan perbatasan.
 
Bentrokan antara tentara Venezuela dan kelompok bersenjata Kolombia dimulai pada 21 Maret lalu. Bentrokan ini membuat lebih dari 5.000 warga Venezuela pergi meninggalkan negara bagian perbatasan Apure karena ketakutan. Mereka menyeberang ke Kolombia. Pemerintah Kolombia menggambarkan situasi ini sebagai " krisis kemanusiaan".

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement