Rabu 07 Apr 2021 09:19 WIB

Kim Jong-un Minta Partai Buruh Proaktif di Rencana Ekonomi

Kim telah membuat rencana pembangunan ekonomi lima tahun yang sangat ambisius.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un
Foto: EPA-EFE/KCNA
Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un telah meminta anggota "akar rumput" dari Partai Buruh yang berkuasa untuk lebih proaktif dan bertanggung jawab dalam melaksanakan rencana ekonomi lima tahun. Media pemerintah KCNA melaporkan, komentar itu muncul setelah Kim mengunjungi lokasi proyek pembangunan 50.000 apartemen lagi di ibu kota Pyongyang pada pekal lalu. 

Pada Selasa (6/4), Kim berpidato di konferensi partai yang dihadiri oleh sel sekretaris individu yang bertanggung jawab atas kelompok hingga 30 anggota partai. KCNA mengatakan 10.000 orang berpartisipasi dalam konferensi tersebut, termasuk sekretaris sel partai dari berbagai sektor, pejabat senior partai provinsi, dan sekretaris ketua komite partai. 

Baca Juga

"Sekretaris sel adalah anggota inti partai kami dan pembawa standar dalam menerapkan kebijakan Partai. Komite Sentral Partai mengharapkan bahwa Anda akan bekerja dengan cara yang lebih proaktif dan bertanggung jawab untuk memperkuat sel-sel Partai," ujar Kim dalam pidatonya. 

“Anda harus berpartisipasi dalam konferensi ini dengan kesadaran politik dan antusiasme yang tinggi, sehingga mempelajari dengan sungguh-sungguh bagaimana Anda seharusnya melakukannya jika Anda ingin menginspirasi anggota Partai dan rakyat pekerja lainnya untuk melaksanakan keputusan Kongres Partai," kata Kim menambahkan. 

Kim telah membuat rencana pembangunan ekonomi lima tahun yang sangat ambisius. Rencana tersebut bertujuan untuk mengembangkan ekonomi Korut. Namun, rencana pembangunan ekonomi Kim kemungkinan akan mengalami kendala karena menghadapi tantangan besar, termasuk sanksi internasional yang diberlakukan atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya.

Perekonomian Korut semakin memburuk akibat salah urus pemerintah, bencana alam, dan penguncian perbatasan untuk mencegah pandemi virus corona. CEO Korea Risk Group Chad O'Carroll mengatakan, peluncuran proyek pembangunan apartemen menandakan diakhirinya penutupan perbatasan yang ketat di Korut

 “Sangat berisiko bagi Kim Jong-un untuk memulai proyek konstruksi profil tinggi ketika proyek-proyek utama negara lainnya tertunda begitu parah,” kata O'Carroll.

 “Beberapa input konstruksi dari luar negeri akan dibutuhkan untuk apartemen baru ini, yang hanya akan mungkin diperoleh jika Korea Utara mulai mengizinkan impor lagi,” kata O'Carroll. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement