Selasa 06 Apr 2021 23:58 WIB

Luhut: Penataan Air di food estate Kalteng Kunci Kesuksesan

Penataan air di lokasi food estate bisa mencegah kebakaran hutan dan lahan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko (kanan) berjalan saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4/2021). Kunjungan kerja Menko Marves bersama Menteri Pertanian, Menteri PUPR dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko tersebut dalam rangka untuk memastikan program Food Estate yang dikembangkan di Provinsi Kalimantan Tengah bisa terlaksana dengan baik.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko (kanan) berjalan saat mengunjungi lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa (6/4/2021). Kunjungan kerja Menko Marves bersama Menteri Pertanian, Menteri PUPR dan Kepala Staf Kantor Kepresidenan Moeldoko tersebut dalam rangka untuk memastikan program Food Estate yang dikembangkan di Provinsi Kalimantan Tengah bisa terlaksana dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, penataan air di lokasi food estate, di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah, menjadi kunci penting dalam mensukseskan pertanian sekaligus mencegah serta menanggulangi terkadinya kebakaran hutan dan lahan.

"Pentingnya penataan air itu karena pada tahun 2015 di Kabupaten Pulang Pisau terjadi karhutla yang sangat parah. Itu hendaknya jangan terulang lagi," kata Luhut saat melakukan kunjungan ke lokasi Food Estate di Pulang Pisau, Selasa.

Selain itu, lanjut dia, adanya rekayasa tata kelola air dan pengolahan naik turunnya air sangat penting untuk keberhasilan maupun efektivitas pertanian di lahan basah. Di mana Tata kelola dan naik turunnya air itu harus benar-benar dari hulu hingga hilir di lokasi food estate.Dia juga mengatakan Kemenko Marves telah mengundang ahli bidang food estate maupun bioteknologi pertanian di Indonesia, termasuk dari Negara Rusia, mencari solusi agar karhutla di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas dapat dicegah dan ditanggulangi. Para ahli itu juga telah diminta untuk berkolaborasi dengan akademisi di Universitas Palangka Raya dalam mencegah dan menanggulangi karhutla tersebut."Biarlah nanti kita ini terbuka. Jadi kita membuka diri untuk saling mengoreksi dan saling memperbaiki terhadap apa yang akan dibuat. Dengan begitu, hasilnya yang akan dicapai benar-benar optimal dan sesuai harapan," kata Luhut.Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini mengaku mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo, agar alsintan yang digunakan di lokasi food estate, benar-benar hasil produksi Indonesia dan mudah digunakan oleh para petani serta murah dalam hal pemeliharaan."Pak Presiden, kemarin siang, juga ada memberikan arahan secara khusus kepada saya, agar food estate di lahan 160 ribu hektar jangan sampai tidak jalan. Saya diminta untuk memastikan itu benar-benar jalan," kata Luhut.Kunjungan Menko Marves ke lokasi food estate bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran juga turut mendampingin Menko Marves dan sejumlah menteri tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement