Selasa 06 Apr 2021 23:27 WIB

Jamkrindo Perkuat Ekonomi Warga di Geopark Ciletuh Sukabumi

Pemeliharaan domba sudah menjadi tradisi turun temurun di pedesaan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Curug Cimarinjung, di kawasan Geopark Ciletuh.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Curug Cimarinjung, di kawasan Geopark Ciletuh.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk memperkuat usaha rakyat di tengah masa pandemi Covid-19 agar tetap bertahan. Salah satunya dilakukan PT Jamkrindo, salah satu BUMN yang melanjutkan program pemberdayaan masyarakat di Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark, Kabupaten Sukabumi.

Sebelumnya, Jamkrindo mendampingi dan memberdayakan masyarakat melalui rintisan usaha budidaya sayur secara hidroponik, optimalisasi homestay, dan produksi keripik mangga. Kini di tahun 2021 Jamkrindo mendorong kegiatan ekonomi masyarakat melalui budidaya kambing dan domba.

''Program pemberdayaan masyarakat merupakan kontribusi perusahaan bagi pencapaian program pembangunan berkelanjutan (SDG’s),'' ujar Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo Abdul Bari kepada wartawan, Selasa (6/4). Di mana PT Jamkrindo yang bergerak dalam penjaminan kredit ini sudah mulai bersinergi dengan Pemkab Sukabumi dan Badan Pengelola Geopark Ciletuh sejak 2019 dengan program awal kampanye antisampah plastik.

Setelah itu kata Abdul Bari, program bergeser ke ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Khusus tahun ini melalui budidaya kambing dan domba dilaksanakan melalui beberapa kegiatan.

 

Misalnya pada Selasa, para peternak di wilayah Kecamatan Waluran, Kecamatan Ciemas, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi mendapatkan pelatihan dasar budidaya domba dan kambing di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Jamkrindo juga menyerahkan bantuan untuk dua kelompok peternak kambing, masing-masing berupa kandang komunal dan bibit domba/kambing.

Materi pelatihan dasar budidaya kambing dan domba disampaikan oleh petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Mustofa dan dokter hewan Pilar Patria. Kedua petugas tersebut menyampaikan materi dasar budidaya domba dan tips membudidayakan domba, baik untuk penggemukan maupun pembibitan.

Para peserta pelatihan yang diselenggarakan dengan mematuhi protokol Kesehatan tersebut juga diajak praktik langsung di kandang dengan mengidentifikasi penyakit umum yang biasa diderita oleh domba atau kambing. Di samping itu teknik pemilihan dan pemberian pakan yang efektif.

''Pelatihan seperti yang diselenggarakan oleh Jamkrindo akan membantu dan meningkatkan kepercayaan diri para peternak dalam budidaya,'' ungkap Mustopa. Apalagi, pasar domba atau kambing masih terbuka lebar, mengingat populasi domba dan kambing dalam beberapa tahun terakhir turun padahal permintaan terus meningkat.

”Di Wilayah VI Jampang Kulon, populasi domba dan kambing sekitar 150.000 ekor, turun dari satu dekade lalu yang mencapai 250.000 ekor,'' imbuh Mustofa. Dengan adanya pelatihan seperti ini, ia berharap akan makin banyak peternak yang bisa meningkatkan skala usahanya sehingga populasi bisa pulih lagi.

Anggota Kelompok Petani Mandiri Pakidulan Sukabumi Cahya Sukendar mengatakan, pemeliharaan domba sudah menjadi tradisi turun temurun di pedesaan. Namun, ada banyak aktivitas yang biasa dilakukan oleh peternak zaman dahulu yang ternyata kurang produktif.

”Dari pelatihan ini diperoleh pengalaman baru, misalnya pemberian pakan ternyata juga ada teknik khusus sehingga meningkatkan produktivitas,'' cetus dia. Di kawasan geopark, Jamkrindo juga melakukan hal lainnya antara lain revitalisasi dan optimalisasi Pasar Ikan Ciwaru dan implementasi bank sampah. Sebagai perusahaan penjaminan kredit, PT Jamkrindo memiliki berbagai produk, baik produk penjaminan program maupun penjaminan nonprogram.

Pada penjaminan program, PT Jamkrindo memiliki produk penjaminan KUR, penjaminan KMK dalam rangka PEN, penjaminan sistem resi gudang, dan penjaminan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). PT Jamkrindo bersama dengan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) telah melakukan penjaminan terhadap 798.192 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Perusahaan telah merealisasikan penjaminan PEN sebesar Rp 12,859 triliun, dengan rincian Jamkrindo sebesar Rp 9,071 triliun dan Jamsyar Rp 3,788 triliun hingga akhir Maret 2021.

Adapun, untuk penjaminan non-program, produk penjaminannya adalah penjaminan kredit umum, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit konstruksi dan pengadaan barang/jasa, penjaminan kredit multiguna, penjaminan distribusi barang dan lain sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement